Hanya Bekerja Sebagai Pelayan Toko, Remaja Ini Nekat Pinjam Uang Sebesar Rp 41 Juta untuk Belikan Sang Pacar Motor

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Krisis ekonomi global yang berdampak pada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok pemenuh kebutuhan.

Hal ini membuat sebagian masyarakat berada pada posisi terjepit dalam mementuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Pada jaman sekarang hal itu dapat sedikit diatasi dengan adanya tawaran jasa kredit dan pinjaman uang untuk menutup kekurangan dalam memenuhi kebutuhan secara instan.

Namun, dibalik tawaran itu tentunya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mengajukan pinjaman dan kredit.

Seandainya tak bisa mengikuti syarat - syarat yang ditawarkan dalam jasa pinjaman dan kredit, sebaiknya dihindari saja.

Karena sering terjadi beberapa orang yang sudah terlanjur mengajukan pinjaman kredit justru akhirnya terlilit hutang karena tak bisa mengembalikan cicilan pinjaman tersebut.

Seperti yang belakangan ini terjadi pada seorang remaja putri asal Malaysia.

Dilansir Gridhot.ID dari Harian Metro Malaysia Senin (1/4/2019), Seorang gadis remaja 17 tahun rela meminjam Rp41 juta untuk membelikan sepada motor kekasihnya.

Gadis tersebut meminjam uang sebesar Rp 41 juta untuk membayar uang muka dan angsuran sepeda motor serta membiayai kebutuhan sehari - hari sang pacar.

Ia mulai meminjam sejak lima bulan lalu, setelah menjalin hubungan dengan pacarnya selama satu tahun.

Hanya bekerja sebagai pelayan toko dengan gaji minim, seorang remaja nekat pinjam uang sebesar Rp 41 juta untuk belikan sang pacar motor.

Namun naasnya, gadis tersebut tak bisa mengembalikan cicilan uang pinjaman tersebut lantaran dirinya hanya bekerja sebagai pelayan toko.

Pengasilannya yang kecil tak mampu untuk membayar angsuran bulanan motor yang ia beli.

"Dia minta uang karena ingin membeli motor. Tanpa pikir panjang lagi saya kemudian membuat pinjaman untuk membantu membayar angsuran bulanan," ungkap Azam Kang Direktur Unit Pemberian Pinjaman Uang Ilegal di bawah asosiasi.

Azman Kang juga mengatakan telah menghubungi pacarnya untuk menyelesaikan masalah.

Namun sampai saat ini belum ada titik temu untuk menyelesaikan masalah.

"Saran saya kepadanya adalah jangan mengulangi kesalahan yang sama, dan untuk tidak mempercayai janji kosong dari mereka yang baru saja Anda temui."

"Kami telah menerima banyak laporan penipuan yang melibatkan rentenir, dan pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi, seperti ancaman terhadap korban dan keluarga mereka," tambah Azman Kang.(*)