Sudan Selatan, memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada 2011 dan pada 2013, negara itu mulai perang saudara yang menewaskan sedikitnya 400.000 orang.
Pertemuan di Vatikan selama dua hari itu diadakan sebulan sebelum berakhirnya periode pra-transisi perjanjian damai yang goyah.
Pemimpin oposisi Machar diperkirakan akan kembali ke Sudan Selatan dan sekali lagi menjabat sebagai wakil Kiir.
Baca Juga : Terdiskriminasi Gegara Bulunya Merah, Seekor Monyet Stress Ditinggal Kawanannya
Namun, perjanjian itu, yang ditandatangani pada bulan September di Khartoum, ibu kota tetangga Sudan
Perjanjian itu mengalami penundaan, melewati tenggang waktu namun terus diperjuangkan dengan aspek-aspek utama yang masih belum dilaksanakan.
Sebuah kudeta militer di Sudan pada hari Kamis memicu kekhawatiran di Sudan Selatan bahwa penggulingan Presiden Omar al-Bashir yang lama dapat menggagalkan kesepakatan damai yang sudah rapuh.
Baca Juga : Minta Balikan, Seorang Wanita Nekat Datang ke Nikahan Mantan Pacarnya Lengkap dengan Gaun Pengantin
'Sudan telah membantu kami dengan perjanjian damai. Kami berharap bahwa sistem baru ini juga akan fokus pada perjanjian, memastikan bahwa itu akan diterapkan, 'kata pemimpin oposisi Machar, yang menghadiri acara doa malam untuk perdamaian, yang diadakan di gereja Santa Maria di Trastevere Roma.
Source | : | Reuters,Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar