Gridhot.ID - Pemakaman tentunya menjadi tempat yang dianggap menyeramkan bagi masyarakat.
Di sana terbaring jasad-jasad yang menunggu dibangkitkan kembali di hari Penghakiman.
Lantas apa jadinya jika dari dalam kuburan terdengar suara raungan manusia?
Mengutip express.co.uk via pop.grid.id, Selasa (16/4/2019) fenomena raungan dari area pemakaman memang pernah terjadi.
Baca Juga : Punya Hubungan Asmara Rumit, Sebelum Dibunuh Budi Hartanto Sempat Berhubungan Badan dengan Aris Sugianto
Kali ini hal tersebut terjadi di kota La Entrada, Honduras.
Ada seorang wanita bernama Neysi Perez meninggal.
Wanita muda tersebut meninggal usai terkena serangan jantung setelah mendengar suara tembakan di dekat rumahnya.
Setelah dinyatakan meninggal, Neysi kemudian dikuburkan.
Baca Juga : Sakit Gigi Parah Tak Bisa Makan, Harimau Ini Memohon Pertolongan ke Rumah Warga
Namun beberapa hari usai dikuburkan, pacar Neysi, Rudy David Gonzales mendengar ada suara raungan wanita saat ia menziarahi makam Neysi.
"Saya mendengar teriakan, tetapi saya tidak yakin apakah itu berasal dari makam atau di tempat lain," kata Rudy.
Tak berpikir panjang, Rudy langsung memberitahu keluarga Neysi.
Ia dan keluarga almarhum mengambil kesimpulan bahwa Neysi masih hidup dan terjebak di peti matinya.
Bersama warga, keluarga langsung membongkar makam Neysi.
Peti mati segera diangkat dan dibuka dan mereka melihat jenazah Neysi masih dalam keadaan 'hangat'.
Baca Juga : Tak Mengenal Ampun, Kisah Marinir Indonesia Saat Habisi Ratusan Milisi Gerakan Pengacau Keamanan
Warga dan keluarga mengipasi jenazah Neysi, memijitnya dengan haraoan akan kembali bangkit.
Saudara perempuan Neysi, Gladys Gutierrez berkata, "Saya memindahkannya, dia tidak berbau, suhu tubuhnya normal."
Neysi kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan.
Namun dokter mengambil kesimpulan bahwa memang benar Neysi sudah mati sedari awal.
Mereka juga menganggap bahwa pacar Neysi yang mendengar suara raungan itu hanya berhalusinasi.
Akan tetapi ada satu bukti yang meenunjukkan bahwa Neysi terkubur hidup-hidup.
Bagian dalam tutup peti matinya tergores dan jari jemari Neysi juga ada luka goresan.
Keluarga menilai Neysi sempat berusaha mendobrak keluar dari peti mati sebelum akhirnya kehabisan nafas.
Media lokal menyebut, Neysi mungkin menderita serangan katapleks, suatu bentuk serangan panik parah yang disebabkan oleh tekanan ekstrem.
Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kehilangan sementara detak jantung.
Mau tak mau sekarang Neysi dimakamkan kembali. (*)