Sirisena habis-habisan dikritik oleh menteri-menteri Sri Lanka karena tak menggunakan kekuasaannya untuk menggerakkan aparat keamanan demi mencegah serangan teror.
"Ada jaringan internasional yang tanpanya serangan ini tidak akan terjadi," kata Rajitha Senaratne, menteri kesehatan Sri Lanka.
"Kami malu dengan apa yang telah terjadi," kata Rauff Hakeem, Menteri Perencanaan Kota Sri Lanka.
"Jika nama-nama orang yang terlibat sudah diketahui, mengapa mereka tidak ditangkap?" tambahnya.
Publik Sri Lanka bahkan mempunyai tema baru yakni menjuluki peristiwa ini sebagai "kegagalan kolosal di pihak dinas intelijen."
Sama seperti Ranil, kini Sirisena bertindak telat dengan membentuk Komite Khusus untuk menyelidiki serangan teror ini.
"Itulah sebabnya presiden telah menunjuk komite untuk memahami dan memastikan apa yang salah," kata penasehat senior presiden, Shiral Lakthilaka.
Namun asal muasal leletnya pemerintah menangani sebuah masalah keamanan nasional Sri Lanka sudah dimulai pada tahun lalu.
Tak lain tak bukan lantaran karena perseteruan Ranil dan Sirisena.