Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Penemuan mayat pria dalam sebuah ember menggegerkan warga Gading Golf Boulevard, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Diduga mayat dalam ember tersebut sudah cukup lama berada di dalam ember.
Hal itu dilihat dari jasadnya yang sudah dalam kondisi tak berbentuk utuh.
Baca Juga : Terkuak! Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka, Keduanya Kakak Beradik Anak Orang Tajir
Dilansir Gridhot.ID dari TribunNews.com Selasa (23/4/2019), mayat dalam ember ini ditemukan warga pada Minggu malam (21/4/2019) di sekitar pinggiran Sungai Cisadane.
Seorang warga bernama Tatung (31) menemukan mayat tersebut ketika sedang mencari kroto atau telur semut untuk umpan memancing.
Ia kaget ketika menemukan ember yang berisi mayat dengan kondisi tanpa kepala dan sudah tak terbentuk.
Baca Juga : Teror Bom Sri Lanka, Bentuk Balas Dendam Ekstrimis NJT Atas Peristiwa Penembakan di Selandia Baru
Menurutnya, mayat dalam ember itu diduga korban mutilasi lantaran kepalanya terpisah sekitar satu meter dari badannya yang berada dalam ember.
"Kondisi (mayat) dalam ember dengan kepala terpisah," ujar Tatung.
Tak hanya bagian kepala, bagian tangan mayat pria yang belum diketahui identitasnya itupun terpisah dari tubuhnya yang lain.
Di ember tersebut juga terdapat celana jeans dan jaket hitam yang diduga milik korban.
Baca Juga : Punya Wajah Mirip Prabowo, Seorang Bayi Bikin Heboh Warganet
Menurutnya, korban diduga sudah meninggal dunia sudah cukup lama.
Sebab, bagian kepalanya yang ditemukan sudah tidak terbungkus kulit dan hanya tengkorak.
"Kurang tahu juga, kayanya posisi (jenazah) sudah lama banget itu," ujarnya.
Baca Juga : Masa Lalunya Berbalut Kepedihan, Kini Zohri Diakui Sebagai Manusia Tercepat se-Asia Tenggara
Tatung menduga jenazah tersebut sudah sekira satu bulanan berada di lokasi.
Namun anehnya ia yang sering melewati lokasi tersebut tidak mencium aroma busuk yang lazim keluar dari sosok jenazah.
"Nah itu anehnya enggak bau sama sekali. Saya kan sering lewat situ," ujarnya.
Penemuan mayat ini pun langsung ditangani oleh Aparat kepolisian yang tiba di lokasi.
Baca Juga : Saksikan Detik-Detik Ledakan Bom di Sri Lanka : Pengebom Sempat Pegang Kepala Cucu Saya Saat Masuk Gereja
Mayat tersebut langsung dievakuasike Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan.
Sambil menunggu hasil pemeriksaan medis, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, mengatakan, pihaknya belum memastikan hal mutilasi jenazah tersebut.
"Tunggu hasil pemeriksaan medis dari RS Kramat Jati ya," terangnya.
Baca Juga : Terkuak, Kelompok Ekstrimis di Balik Serangan Teror Bom Sri Lanka yang Menewaskan Ratusan Jiwa
Pada Selasa (23/4/2019), hasil visu jenasah pun telah disampaikan pihak kepolisian.
Dilansir Gridhot.ID dari TribunJakarta.com, AKP Alexander Yurikho menerangkan beberapa fakta dari hasil visum mayat dalam ember tersebut.
1. Sudah Satu Setengah Bulan Meninggal
Setelah sebelumnya diperkirakan jenazah sudah berada di lokasi selama satu bulan, tetapi hasil pengecekan medis forensik, jenazah dinyatakan telah meninggal sejak 1,5 bulan lalu.
Baca Juga : Minimalisir Kejahatan Seksual, Perusahaan Ojol di Indonesia Buat Sistem Jodohkan Penumpang dengan Driver.
"Faktual mata bahwa jenazah tersebut sudah berbentuk tulang. Daging yang ada pun sudah membusuk. Tim kami memperkirakan satu bulan, dokter forensik menyatakan sudah satu setengah bulan," ujar Yurikho di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019).
2. Bukan Korban Mutilasi
Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel, bahwa tidak ada bekas kekerasan di tubuh jenazah yang ditemukan dipinggir Sungai Cisadane.
Baca Juga : Kutuk Keras Aksi Teror Bom di Sri Lanka, MUI : Ini Jelas Perbuatan Tercela dan Tak Beradab
Hal itu sekaligus membantah anggapan jenazah hasil mutilasi.
"Hasil forensik tidak menemukan bekas-bekas kekerasan. Jika itu terpisahnya organ dari badan, karena paksaan atau karena bantuan alat, yang kita sebut mutilasi, pasti akan ada bekasnya," katanya.
"Ini tidak ada sama sekali kekerasan," jelasnya.
3. Diduga Seorang Tuna Wisma
Baca Juga : PGI Mengutuk Peristiwa Teror Bom di Sri Lanka yang Menewaskan 290 Jiwa
Yurikho menambahkan, ia menduga jenazah adalah seorang tuna wisma dari ciri sendal yang digunakan.
"Dari tampak pakaian yang dikenakan. Si jenazah ini homeless atau gelandangan tau dalam tanda kutip tuna wisma atau kekurangan mental. Karena apa, sendal yang kami dapatkan adalah hasil rakitan. Kanan kiri pun beda," ujarnya.
4. Diduga Tidur Beralaskan Ember
Baca Juga : Komentari Kasus Istri Andre Taulany, BPN Prabowo : Ngapain Kami Tanggapin Buang-Buang Waktu
Sedangkan terkait ember yang disebut sebagai wadah jenazah itu, Yurikho menjelaskan ember itu digunakan untuk alas tidur.
Sampai saat ini, identitas jenazah belum bisa dipastikan, dan belum ada laporan kehilangan dari pihak keluarga.
"Terkait ember, ember itu bolong atasnya dan bawahnya bolong. Badan ember itu terbelah. Dan dimungkinkan posisi jenazah itu dalam keadaan tidur. Ember itu mungkin dijadikan alas," jelasnya.