Padahal, mereka telah hidup bersama puluhan tahun. Sang istri merasa dikhianati, dibohongi, dan dibodohi sekian lama. Bukan hanya mantan istrinya yang terkejut.
Ketika media massa berhasil menapaki jejak sang algojo terpidana mati dari penjara Changi itu, mata jutaan orang di luar Singapura ikut terbelalak.
Baca Juga : Tak Terpilih di Pemilu 2019, Caleg Gagal Bongkar Rumah Pasangan Lansia
Sejak itu. Singh yang juga dijuluki "legenda hidup" memulai hidup barunya di dunia yang terang benderang.
Penyandang rekor dunia
Track record algojo Changi rekor dunia ini memang menakjubkan (atau mengerikan?).
Sebagai tukang gantung (di Singapura, eksekusi terpidana mati dilakukan di tiang gantungan), dia tak hanya memegang rekor, tapi juga tercatat sebagai satu-satunya "tukang jagal" yang pernah mengeksekusi 18 terpidana mati (karena terlibat kasus pembunuhan empat orang sipir dalam keributan di penjara Pulau Senang, Singapura, 1963) hanya dalam tempo satu hari!
Rekor yang dipegangnya adalah mengeksekusi lebih dari 850 orang terpidana mati sepanjang 46 tahun!
Rekor lain yang tak kalah bikin merinding dibuat Singh beberapa tahun sebelumnya, ketika dia menggantung tujuh terpidana mati (kasus perampokan berdarah yang menewaskan seorang pedagang dan dua pembantunya di sebuah gerai emas) hanya dalam tempo 90 menit!
Dengan segudang "prestasi" itu, tak aneh jika di mata rekan-rekan sipirnya, Singh adalah legenda.
"Enam tahun lalu, untuk menandai eksekusi ke-500, kami membuat pesta kecil untuk dia," seru karibnya.
Bab terbongkarnya identitas Singh tidak kalah kontroversial dengan aksinya di depan tiang gantungan.