Nicholas Muchami mengatakan kepada Nation bahwa permintaannya untuk membangun jalan yang tak pernah ditanggapi oleh para pemimpin lokal untuk membangun jalan.
Rasa frustrasi inilah yang kemudian yang mendorong Nicholas Muchami untuk melakukan sesuatu.
Nicholas Muchami tahu bahwa dia tidak punya banyak uang untuk menyewa orang untuk membuat jalan, tetapi ia masih memiliki dua hal yang amat penting yakni tangannya dan alat pengerjaan.
“Saya telah membuat permohonan kepada para pemimpin lokal untuk membangunkan jalan, tetapi semuanya sia-sia. Saat itulah saya memutuskan untuk membangunnya menggunakan alat pertanian saya demi para perempuan dan anak-anak, serta untuk menghemat waktu tempuh,” katanya.
Usahanya itu rupanya telah membuatnya menjadi orang yang sangat dihormati.
Para penduduk setempat pun menyatakan rasa terima kasihnya, dan mengatakan bahwa hanya Tuhan yang dapat membayarnya atas kerja kerasnya itu.
Baca Juga : Muhammad Arik Alfiki, Pemuda Tamatan SMP yang Retas Situs KPU Hingga Harus Berurusan dengan Polisi
Josephine Wairimu, 68, mengatakan dia telah berhenti pergi ke gereja karena akses jalan yang buruk, namun dengan jalan yang baru, dia bisa kembali mengunjungi gereja setiap hari Minggu.
Source | : | nation.co.ke |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar