Namun karena tidak betah, Supali kembali ke Desa Dadapan.
"Anaknya banyak, dulunya banyak istrinya. Yang di sini meninggal, pas ditinggal di Sumatera rumahnya dijual oleh anak tirinya," katanya.
Supali mengaku mendapatkan bantuan beras dan BPJS dari perangkat desa. Meski memiliki anak dari beberapa istrinya, namun dia mengaku pasrah untuk menjalani sisa hidup di Desa Dadapan. (*)