Namun semua mendadak berubah ketika Hirohito melakukan siaran radio pada tahun 1945.
Dalam siaran itu Hirohito mengumumkan jika negaranya harus menyerah kepada Amerika.
Rakyat dan tentara Jepang terhenyak seketika mendengar ini.
Mereka membungkuk dan berlutut di depan corong radio karena mendengar pertama kali suara kaisar yang dipujanya menyuruh menyerah kepada musuh. Sebuah Wahyu bermakna kekalahan.
4. Kekaisaran hampir dibubarkan
Usai Hiroshima dan Nagasaki dilalap bom atom, Jepang mulai ketakutan sasaran bom berikutnya adalah istana kekaisaran Tokyo.
Tak pelak Hirohito langsung mengumumkan kekalahan Jepang.
Usai menyerah, Amerika berencana membubarkan saja kekaisaran Jepang dan mengadili Hirohito sebagai penjahat perang di Mahkamah Internasional.
Panik bukan main rakyat Jepang mengetahui jika Kaisarnya akan diseret layaknya penjahat ke meja hijau dan kemungkinan akan digantung sebagai hukumannya.
Namun hal ini urung dilakukan oleh Amerika lantaran rakyat Jepang bisa memberontak jika Hirohito diadili.
Kekaisaran tak jadi dibubarkan, namun dilucuti semua kekuasaannya dan kaisar hanya boleh menjadi simbol pemersatu Jepang.