Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penuh Sesak di Malam Pertama Tarawih, Masjid Jogokaryan Berani Ganti Rugi Harta Benda Jamaah yang Hilang dengan Merek dan Harga yang Sama

Dewi Lusmawati - Senin, 06 Mei 2019 | 15:17
Masjid Jogokariyan penuh sesak dengan jamaah salat tarawih.
Instagram @masjidjogokariyan

Masjid Jogokariyan penuh sesak dengan jamaah salat tarawih.

"Yang tidak mampu beli beras ke masjid saja gesek ambil beras, yang sakit ada klinik masjid gratis, ada ngopi, ngeteh gratis tiap waktu."

Yang juga menarik, masjid ini buka 24 jam dan pintunya enggak boleh digembok.

Jamaah masjid Jogokariyan.
Instagram @masjidjogokariyan

Jamaah masjid Jogokariyan.

Semua persoalan jamaah masjid ini dikoordinasikan denga pengurus dan dicarikan solusinya.

Peran penting para pengrajin bantik setempat.

Baca Juga : Silent Kill, Kisah Tim Halilintar Kopassus Merayapi Sarang Ular Kobra Sebelum Diam-diam Sergap Markas Pemberontak

Pembangunan Masjid Jogokariyan tak bisa dipisahkan dari peran penting para pengrajin batik dan tenun yang ada di sekitar situ.

Mereka yang tergabung dalam kelompok Koperasi Batik “Karang Tunggal” dan Koperasi Tenun “Tri Jaya” di awal bulan Jui 1966 telah berhasil membeli tanah wakaf seluas 600 m2.

Tanah itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pembangunan masjid.

Para pengusaha batik dan tenun itu sebagian besar adalah simpatisan partai politik MASYUMI dan pendukung kegiatan dakwah Muhammadiyah.

Sebelumnya, para pelopor pembangunan masjid berpikir bahwa masjid itu akan lebih baik apabila dibangun di tempat yang strategis.

Baca Juga : Remaja Dihukum Guling-guling di Sungai Pembuangan Air Kotor Usai Tawuran : Berantem Seenaknya Aja!

Source :Instagram Suar.grid.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x