Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuono mengatakan, selain barng bukti diatas Tim Densus 88 juga menemukan dua buah bom pipa besi yang tak dilengkapi switching.
"Serbuk putih dan beberapa cairan dalam botol sedang dalam penanganan puslabfor," kata Argo.
Selain barang bukti yang ditemukan, polisi juga mengamankan seorang yang bernama Rafli.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, penggeledahan toko ponsel tersebut merupakan pengembangan dari penggerebekan dua terduga teroris di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada hari Minggu lalu.
Baca Juga : Buat Instruktur Gym Berbadan Kekar Tumbang, Pria Kecil Ini Punya Satu Alasan Hadiahi Pukulan Lawannya
"Hasil pengembangan yang kemarin (penangkapan teroris) di Jatiasih, pengembangannya sampai pada kios handphone ini. Tadi dilakukan penggeledahan, ditemukan beberapa bahan peledak," ujar Indarto.
Sementara itu, dikutip dari Tribratanews, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo,mengatakan bahwa bom pipa yang ditemukan saat menangkap pentolan JAD Bekasi, EY alias Rafli, difungsikan dengan menggunakan jaringan Wifi.
Bom tersebut akan diledakkan di tengah-tengah demostran pada 22 Mei nanti saat pengumuman pemenang Pemilu 2019, Jumat (10/05/2019).
“Menurut keterangan yang bersangkutan apabila nanti terjadi demo dalam jumlah massa yang sangat besar di KPU itu diprediksi oleh dia akan ada jammer (penghalang sinyal handphone) terhadap handphone oleh karenanya handphone tidak bisa digunakan sebagai switching bom ini booster sudah menggunakan wifi.
Baca Juga : Usai Ciduk Dua Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Kembali Dapati Bom Pipa Saat Gerebek Sebuah Konter HP