Sementara itu, dikutip dari Tribratanews, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa bom pipa yang ditemukan saat menangkap pentolan JAD Bekasi, EY alias Rafli, difungsikan dengan menggunakan jaringan Wifi.
Bom tersebut akan diledakkan di tengah-tengah demostran pada 22 Mei nanti saat pengumuman pemenang Pemilu 2019, Jumat (10/05/2019).
“Menurut keterangan yang bersangkutan apabila nanti terjadi demo dalam jumlah massa yang sangat besar di KPU itu diprediksi oleh dia akan ada jammer (penghalang sinyal handphone) terhadap handphone oleh karenanya handphone tidak bisa digunakan sebagai switching bom ini booster sudah menggunakan wifi.
Baca Juga : Usai Ciduk Dua Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Kembali Dapati Bom Pipa Saat Gerebek Sebuah Konter HP
Ya kalau wifi tentu sampai saat ini belum ada jammer,” ungkap Karopenmas Divisi Humas Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, penggunaan booster pada bom pipa tersebut agar bisa mengendalikan dari radius 200 meter.
Selain itu, lanjutnya, bom rakitan EY juga dilengkapi router sebagai penguat sinyal sehingga bisa memiliki radius hingga 500 meter.
“Tambah lagi penguatnya dia bisa sampai satu kilo (kilometer),” jelas mantan Wakapolda Kalteng tersebut.(*)
Source | : | kompas,Tribratanews.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar