"Urusan saya adalah agama," ujar sang Kiai ketika diinterogasi.
Bahkan pada gerhana matahari, Kiai Tur memerintahkan agar masyarakat keluar rumah melihat gerhana dan melaksanakan salat Kusuf bagi umat Muslim.
Baca Juga : Miris! Tinggal Serumah Bersama Mayat Istri, Pensiunan PNS di Depok Ngamuk Saat Jenazah Dibawa Keluar
Hal ini bertentangan dengan anjuran pemerintah agar di dalam rumah saja saat gerhana terjadi.
Saking tersohornya, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadikan Kiai Tur sebagai panutannya.
Sebab-sebab diatas itulah yang membuat Kiai Tur menjadi 'Duri dalam daging' bagi rezim Orba.
Kiai Tur wafat di Kudus pada tahun 1999.
Sebelum wafat, Kiai Tur mewariskan ilmu falaknya kepada sang putra bernama Sirril Wafa’. Juga dua santri kesayangannya: KH Nur Ahmad di Krian, Jepara, dan KH Ma’sum Rosyidi di Kudus. (Seto Aji/Gridhot.ID)