Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Aksi brutal dan ulah dari geng motor yang kian merajalela dan meresahkan masyarakat.
Tak hanya itu, aksi brutal geng motor tersebut tak jarang memakan korban orang yang tak bersalah.
Seperti aksi brutal yang dilakukan geng motor belakangan ini, hingga ada korban jiwa orang tak bersalah.
Insiden brutal dan memilukan ini akhirnya menjadi viral di media sosial dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Dikabarkan dari akun Instagram @warungjurnalis, keributan antara geng motor dengan peserta sahur on the road (SOTR) kembali terjadi di Jakarta, Sabtu (18/5/19) dini hari
Salah satu orang peserta SOTR meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Jakarta setelah mengalami luka sabetan senjata tajam oleh kelompok gengster atau geng motor tersebut.
Baca Juga: Seorang Pria Nekat Pecahkan Kaca Kereta Super Cepat Cuma Karena Merasa Mual
Korban bernama Danu (16), pelajar dan warga Jalan Madu Kalimalang Curug, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Setelah diselidiki dan dilakukan penangkapan, sekitar 20-an anggota geng motor yang menewaskan peserta saur on the road diciduk polisi dari Ciputat Tangerang Selatan.
Para tersangka yang diamankan rata-rata masih berusia remaja, bahkan lima diantaranya perempuan.
Beberapa barang bukti yang digunakan dalam bentrokan berhasil diamankan, antara lain celurit, golok dan senjata tajam lainnya.
peristiwa penusukan peserta saur on the road oleh sekelompok geng motor.
Namun tertangkapnya para anggota geng motor ini justru tak membuat geng motor lainnya jera, malah kini makin merajalela.
Bahkan anggota kini gengster sudah terang-terangan mengancam polisi.
Hal itu bisa dilihat di halaman Facebook Gangster Jakarta.
Baca Juga: Singgung Film Sexy Killers dan Sebut Komisaris Batu Bara, Gibran Rakabuming: Kotor Kan Mukanya
Postingan yang berupa ancaman dari page Facebook Gangster Jakarta ini sudah banyak tersebar dan ribuan kali dishare oleh netizen.
Salah satunya dibagikan oleh Nenk Malaeka di grup Majalah Gojek Driver & Customer.
Postingan mereka berupa foto anggota gengster yang sudah tertangkap berikut senjata tajamnya.
Yang ngeri justru caption atau keterangannya, sebegai berikut:
kalian tangkap 20 anggota kami.200 anggota kami akan menyerbu kembali kota JABODETABEK.ingat mati satu tumbuh seribu#gangsterberanimati
Ancaman geng motor setelah 20 anggotanya berhasil diciduk polisi.
Postingan ini sepertinya ditujukan kepada polisi karena sudah menangkap teman mereka sekira 20-an di dalam stadion di Ciputat Tangerang Selatan lalu.
Selain itu, terlihat beberapa waktu lalu dari akun Facebook Semvak Firaun yang di kirim ke grup info Balap Liar Cileduk Tangerang juga memposting sebuah info kejahatan yang dilakukan geng motor bernama apb 023.
"Kami dari gengster apb 023 ingin memberitahukan kepada semua yg ada grup ini bahwa gengster apb 023 sudah berhasil membantai satu orang yg di bintaro dan gengster apb bakal terus berjuang membantai anak yang ada di bintaro dan jika kalian semua ga mao kebacok dan jangan keluar ntar mlam gengster apb bakal wara wiri ke bintaro/sogo."
Pesan ancaman geng motor.
Baca Juga: Ada Setang Motor Masuk di Dalam Rahimnya, Wanita Paruh Baya Terancam Tak Bisa Melahirkan
Sedangkan ancaman lain beberapa hari lalu juga beredar dari whatapps yang mengatasnamakan geng motor Tanjung Periuk.
Seperti yang ditulis dalam akun Instagram @Hendryenesko.
"Tunggu kedatangan kami ya @matramandalam. Priok bakal bikin kenangan manis buat kalian, seperti kenangan manis di gajah mada sama di pasar Rebo. Kejadian dan kenangan manis dari priok di gajah mada sama di pasar rebo, bakal terulang kembali di kampung kalian. See you."
Menurut seorang saksi, geng motor Tanjung Priok tersebut sudah sering melakukan sweping di daerah Kemayoran sampai Manggarai.
"Geng ini sudah 3 kali sweeping melewati jalanan kemayoran sampai Manggarai," jelas Irman, pemilik bengkel di Kemayoran yang sering dilewati geng motor itu.
Ancaman gengster Tanjung Priok
Sebelumnya, terjadi peristiwa penusukan peserta sahur on the road di Jalan Dr. Satrio (depan vihara) Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kronologiloginya berawal pada saat korban tertinggal rombongan SOTR waktu berboncengan bersama adiknya dari arah Jl. Rasuna Said ke arah Jl. Dr. Satrio.
Baca Juga: Berhasil Amankan 68 Terduga Teroris, Polri Masih Cium Adanya Potensi Serangan Pada 22 Mei
Tiba-tiba datang melintas rombongan sepeda motor (diduga geng motor) LK yang sebagian pengendaranya ada yang membawa bendera hitam.
Selanjutnya sempat terjadi cekcok mulut saling ejek, selanjutnya korban diambil helmnya namun dalam keadaan terkunci sehingga terjadi penyerangan dimana rombongan geng motor ada beberapa orang yang membawa senjata tajam.
Dan langsung korban diseret kemudian ditusuk dengan alat benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan tembus ke paru-paru.
Korban selanjutnya segera dibawa ke RS Jakarta menggunakan Taksi (Blue Bird B-1280-SUA), sampai di RS Jakarta setelah dilakukan penanganan medis, ternyata korban telah meninggal dunia sebelum sampai di RS.
Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untup di Autopsi.
Sementara itu para pelaku gengster berhasil ditangkap Tim Eagle One Polres Jakarta Selatan.(*)