Seorang perwakilan dari Asosiasi Dokter Magang Maharashtra (MARD) mengatakan, Payal Tadvi melakukan dua operasi di hari kematiannya.
"Dia tidak menunjukkan tanda-tanda stres. Dia langsung masuk kamar usai melakukan operasi. Sekitar tiga jam kemudian tubuhnya ditemukan, setelah dia tak membukakan pintu kamarnya," ujar perwakilan MARD.
"Para dokter mencoba melakukan CPR selama 45 menit tetapi tidak berhasil," tambah dia.
Sementara, keluarga korban mengatakan, Payal memiliki sebuah grup Whatsapp di mana ketiga dokter senior itu selalu menghinanya dengan "ejekan-ejekan kasta".
Percakapan di Whatsapp korban dengan tiga dokter seniornya itu pun dijadikan sebagai barang bukti pelaporan.
"Kami melaporkan pembicaraan di grup Whatsapp itu ke polisi," tambah seorang kerabat Payal.
Seorang staf senior RS BYL Nair mengatakan, kasus ini amat mengejutkan karena Payal tak pernah melaporkan adanya praktik bullyan pada dirinya.(*)
Source | : | times of india |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar