Misalnya Kepala BIN Budi Gunawan (BG), kata Haripin, yang mempunyai posisi sangat vital bagi suatu negara.
"Ada teori yang bilang intelijen itu garis pertama dari pertahanan. Jadi kalau ngejebol suatu negara dengan perang atau invasi, yang pertama dijebol dulu ya intelijen. Misalkan Pak BG 'kejadian', berarti rezim Jokowi (tinggal) beberapa langkah lagi menuju situasi kekacauan," terang Haripin sebagaimana dikutip Gridhot.ID dari Tribun Jabar.
Posisi Gories sebagai staf ahli presiden, kata Haripin, juga sama krusialnya.
Jika Gories menjadi korban, kata Haripin, itu akan mengirim sinyal yang sangat kuat pada pemerintahan Jokowi bahwa para lawan hanya tinggal selangkah lagi untuk 'menyentuh' Jokowi.
Tak hanya itu, Haripin juga memperhatikan kemungkinan adanya friksi pada tubuh TNI yang melatarbekalangi kasus ini, mengingat Luhut dan Wiranto adalah purnawirawan TNI.
Haripin menduga ada faktor persaingan antara Luhut dan Soenarko yang sama-sama berlatar belakang sebagai Danjen Kopassus.
Haripin lantas menyorot pertikaian-pertikaian yang terjadi antara Wiranto dan Kivlan Zen selaku purnawirawan pendukung Prabowo, yang kini ditetapkan sebagai tersangka makar.
Dikatakan oleh Haripin bahwa baik kubu Jokowi maupun kubu Prabowo sama-sama didukung oleh sejumlah purnawirawan.