Selain Luhut dan Wiranto, Jokowi didukung purnawirawan lain, seperti Moeldoko.
Sementara, kubu Prabowo didukung Jenderal (Purn) Djoko Santoso hingga Laksamana TNI (purn) Tedjo Edhy Purdijatno.
Baca Juga: Irfansyah, Mantan Anggota TNI yang Jadi Salah Satu Pembunuh Bayaran Aksi 22 Mei
Ia menyebut keberadaan purnawirawan di kedua kubu masih sangat berpengaruh.
Meski bukan lagi prajurit, Haripin mengatakan masih banyak purnawirawan yang menduduki posisi strategis baik di pemerintahan atau perusahaan.
Latar belakang mereka sebagai prajurit di orde baru, tambah Haripin, membuat para purnawirawan itu tetap ingin berperan dalam pemerintahan.
Baca Juga: Jadi Eksekutor Pembunuhan dalam Aksi 22 Mei, Desertir TNI Irfansyah Baru Terima Bayaran Rp 5 Juta
"Di satu sisi ada kepentingan politik, di sisi lain, kalau kita mau agak positif, mereka mempunyai romantisme ideologi masa lalu, terkait dwifungsi ABRI," kata Haripin. (*)