Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Suasana mudik menjelang lebaran mulai terasa di tengah masyarakat.
Para perantau mulai memadati jalanan untuk melakukan tradisi mudik pulang ke kampung halaman menyambut Idul Fitri.
Kesiapan seseorang dalam melakukan perjalanan mudik juga harus diperhatikan.
Terutama adalah hal yang menyangkut dengan keselamatan nyawa dan kesehatan.
Pada Rabu (29/5/2019) dikabarkan melalui Kompas.com sebuah peristiwa yang menyangkut keamanan para pemudik terjadi.
Sebuah kecelakaan Kereja Api (KA) terjadi di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Jawa Barat.
Baca Juga: Kuasa Hukum Kivlan Zen Sebut Salah Satu Dalang Kerusuhan 22 Mei Justru Sopir Kliennya
KA Lodaya Tambahan Jurusan Solo Balapan -Bandung anjlok.
Anjloknya KA Lodaya tambahan ini mengakibatkan terjadinya perubahan rute dari arah Bandung menuju Timur.
KA dari arah Bandung ke Timur dialihkan lewat jalur utara.
Selain itu, waktu perjalanan kereta dan jadwal juga menjadi imbas anjloknya KA Lodaya tambahan.
“Seharusnya pergi pukul 20.18 WIB dari Stasiun Cikudapateuh, tapi terlambat sekitar 1 jam. Perjalanan pun lebih lama karena persilangan,” ujar salah satu penumpang, Dani Darmawan kepada Kompas.com, Rabu malam.
Persilangan paling lama terjadi di Stasiun Kiaracondong.
Dani mengatakan, perjalanannya dari Cikudapateuh ke Cimekar normalnya membutuhkan waktu 32 menit atau seharusnya tiba pukul 20.50 WIB.
Akan tetapi, karena keterlambatan dan lamanya persilangan, ia baru sampai lewat pukul 22.00 WIB di Cimekar.
Sedangkan terlihat dalam keadaan tersebut para penumpang tampak kelelahan.
Penuhnya kereta karena imbas anjloknya KA Lodaya membuat para penumpang susah mendapat tempat duduk.
Akhirnya mereka duduk di lorong gerbong kereta.
Namun, lebih lamanya perjalanan kereta membuat mereka tertidur.
Sebagian di antara mereka juga mengaku bingung memilih transportasi lanjutan ke tempat tujuan di Cibatu.
Sebab, perjalanan kereta hanya sampai Cicalengka.
“Bade (mau) ke Cibatu (Garut). Kata petugas informasi (stasiun), karena ada yang anjlok, kereta ngan dugi (hanya sampai) Cicalengka, enggak sampai ke Cibatu,” ucap salah satu penumpang, Parman (42).
Baca Juga: Bikin Penasaran Banyak Orang, Fadli Zon Bocorkan Sosok Warga Negar Rusia yang Ikut Prabowo ke Dubai
Dari Cicalengka, Parman bisa saja ke Cibatu naik bus.
Akan tetapi, ia tidak membawa uang lebih.
Jika ia berhasil pinjam uang ke sesama penumpang lain, ia akan menerukan perjalanan dengan menumpang bus.
Penumpang lainnya, Andi Budiansyah, mengaku akan menginap di rumah temannya di Cicalengka.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Target Pembunuh Bayaran, Wiranto Balas Ancaman dengan Lempar Senyuman
Sebab, ia tidak tahu pada pukul berapa kereta akan sampai di Cicalengka.
“Tadi sudah nelepon ke rumah di Garut, mau nginep aja di rumah teman di Cicalengka. Sudah malam jadi takut. Besok pagi saja naik bus atau elf ke Garut,” kata dia.
Demikian pula beberapa ibu yang seharusnya turun di Cibatu, berencana melanjutkan perjalanan dengan taksi online ketika sampai Cicalengka.
“Mudah-mudahan aya Grab na. Mun heunteu paling nyungkeun jemput weh (kalau tidak, paling minta jemput saja),” kata Aisyah.
Namun demikian, beberapa waktu sebelumnya melansir dari TribunTravel.com, untuk mengatasi faktor ketidaknyamannan mudik dengan Kereta Api telah dibagikan sebuah tips supaya nyaman saat mudik menggunakan kereta api.
1. Pemilihan tempat duduk
Banyak orang mengaku lebih mudah tidur saat duduk di kursi dekat jedela.
Selain alasan bisa melihat pemandangan, posisi ini juga lebih nyaman karena tidak terganggu oleh orang yang lalu lalang, baik penumpang yang akan pergi ke toilet, atau petugas kereta api yang menawarkan makanan serta jasa peminjaman bantal dan selimut.
Selain itu, duduk di dekat jendela juga memberi kita keuntungan, yakni bisa menyandarkan kepala ke dinding kereta dengan leluasa.
2. Amankan barang bawaan
Jika harus mudik seorang diri tanpa kawan dan saudara, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menjaga barang bawaan tetap aman.
Meski kereta pada umumnya aman, kita tetap perlu waspada akan adanya pencurian di gerbong kereta.
Baca Juga: Keenam Tersangka Pembunuh Bayaran Incar Targetnya dengan Berbaur di Kerumunan Massa
Untuk itu, lebih baik meletakkan tempat penyimpanan barang berharga di area yang masih terjangkau tangan.
Saat kita memegang kendali atas barang berharga dan dekat jangkauan, kita akan merasa aman, nyaman, dan lebih mudah beristirahat.
Mungkin Anda bisa menggunakan tas kecil seperti tas pinggang untuk menyimpan barang berharga.
Sementara barang berharga yang sudah dimasukkan ke dalam koper atau travel bag, pastikan saat meletakkan ke kabin bagasi bukaan tas tidak menghadap lorong kereta.
Baca Juga: Identitas Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Satu Perempuan Lima Laki-laki
Untuk lebih memastikan keamanan, Anda bisa menggunakan gembok kunci.
3. Gunakan peralatan tidur jika perlu
Sama seperti melakukan perjalanan dengan pesawat, tiga faktor eksternal seperti suhu, cahaya, dan tingkat kebisingan juga berpengaruh pada kualitas tidur di pesawat.
Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Incar 4 Tokoh Negara dengan Tebusan Ratusan Juta
Mengingat lampu di lorong kereta terus menyala selama perjalanan, jangan lupa untuk membawa penutup mata atau kain untuk menghindari cahaya lampu yang terlalu terang.
Kemudian untuk mengurangi suara bising, bisa menggunakan earphone atau headset.(*)