Sementara pembeli lain, harus membayar Rp 700 ribu untuk 1 porsi Kepiting, 1 porsi cumi, 1 porsi udang, 1 porsi nasi dan 2 es teh.
Setelah video tersebut viral, lantas pengunjung lainnya pun tak mau ketinggalan untuk mengunggah nota nya.
Baca Juga: Nasib Pemudik Kereta Api Anjlok, Terlantar Hingga Rela Tidur di Lorong Gerbong
Empat nota makan yang diunggah oleh akun Instagram @nenk_update diduga adalah nota dari warung lesehan tersebut.
Tribunjateng.com pun menelusuri lebih jauh dan menemui langsung sang pemilik warung bernama Anny (42), warga asal Malang, Jawa Timur.
Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.
Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.
Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
"Ada rupa, ada harga. Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram. Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar. Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny menggerutu.