Gridhot.ID - Jumat (31/5/2019) siang, Presiden Joko Widodo menerima sejumlah purnawirawan TNI di Istana Presiden, Jakarta.
Sejumlah purnawirawan yang dulunya mempunyai jabatan teras di TNI hadir.
Menurut informasi, tokoh purnawirawan TNI yang hadir, antara lain mantan KSAD Jenderal (purn) Wismoyo Arismunandar, mantan Komandan Jenderal Kopassus Letjen (purn) Sintong Hamonangan Panjaitan, Ketua Umum LVRI Letjen (purn) Rais Abin, mantan Wakil KSAD Letjen (purn) Kiki Syahnakri dan mantan KSAL Laksamana (purn) Ade Supandi.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (1/6/2019) Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengonfirmasi memang benar ada agenda Presiden tersebut.
Baca Juga: Viral Warung Lesehan yang Ditutup Karena Kenakan Pembeli Rp 700 Ribu, Begini Kata Satpol PP Tegal
"Oh iya, nanti Pak Jokowi mau bertemu dengan Pak Sintong, Pak Wismoyo, Pak Rais Abin dan lain-lain dari purnawirawan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Moeldoko mengatakan pertemuan itu untuk membangun komunikasi antara presiden dan para purnawirawan.
Terlebih juga menyatukan perbedaan antara presiden dan para purnawirawan.
Sebab, pada tahun politik belakangan ini, tidak sedikit tokoh purnawirawan TNI yang memiliki pandangan politik berbeda dengan Presiden Jokowi.
Berangkat dari situlah sehingga diperlukan komunikasi yang intens.
"Ya intinya Pak Presiden ingin membangun satu komunikasi yang baik. Karena mungkin ya kemarin-kemarin ada beberapa purnawirawan yang ada perbedaan-perbedaan di dalam memandang pemerintah sekarang," ujar Moeldoko.
"Maka harapan kita, melalui komunikasi dengan para senior ini, bisa menjembatani," lanjut dia.
Pemerintah pun mengharapkan agar peran para senior TNI ini dapat mengemukakan persatuan dan kesatuan nasional di masyarakat.
Sementara itumantan Wakil KSAD Letjen (purn) Kiki Syahnakri diketahui memberi masukan kepada Jokowi.
"Tadi ada masukan dari Pak Kiki, supaya mempertimbangkan faktor psikologis semua. Psikologi si purnawirawannya, TNI, Polri dan masyarakat," ujar Moeldoko.
Diketahui, saat ini terdapat dua orang purnawirawan TNI yang terjerat kasus hukum, yakni Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein terjerat kasus dugaan makar dan kepemilikan senjata api ilegal dan Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko yang terjerat kasus kepemilikan senjata api ilegal saja. (*)