Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Viral Kisah Dimas Tri Wibowo, Anak Indonesia yang Terancam Dideportasi Australia Karena Autisme yang Diidapnya

Dewi Lusmawati - Jumat, 07 Juni 2019 | 20:00
Petisi online Dimas Tri Wibowo
Change.org

Petisi online Dimas Tri Wibowo

"Kondisi autisme Dimas tidak memenuhi Kriteria Kepentingan Publik (PIC) dari Peraturan Imigrasi," tulis Cameron Gordon dalam petisinya.

Dimas diangap akan membebani pemerintah Australia dengan kondisinya.

Padahal, menurut catatan medis, Autisme yang diderita Dimas telah membaik.

Petisi online Dimas Tri Wibowo
Change.org

Petisi online Dimas Tri Wibowo

Baca Juga: Ketika Australia Berencana Menyerbu Jakarta Namun Malah Ketakutan Gegara Ancaman Kapal Selam TNI AL

Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Antara,Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Sitti Hikmawatty meminta Australia menerima pengajuan visa permanen Muhammad Dimas Tri Wibowo (14 tahun) untuk tinggal di negara tersebut meski memiliki kebutuhan khusus.

"KPAI meminta pemerintah Australia menghormati Konvensi Hak Anak (KHA) 1990 sehubungan dengan upaya orang tua Dimas dalam usahanya memberikan yang terbaik bagi anaknya yang memiliki kebutuhan khusus," kata Hikmah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/6/2019).

Desakan oleh Hikmah itu seiring pengajuan petisi daring Cameron Gordon, seorang profesor di Australian National University (ANU) kepada Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, Layanan Migran dan Urusan Multikultural Australia agar menganulir keputusan penolakan visa tinggal permanen untuk Dimas.

Dimas sebagai WNI juga terancam dideportasi buntut dari penolakan oleh pihak imigrasi itu.

Baca Juga: Salahkan Imigran Muslim Atas Insiden Penembakan Masjid Chirstchurch, Senator Australia Dilempar Telur oleh Seorang Remaja

KPAI, kata dia, memberikan apresiasi Gordon yang peduli dengan keadaan Dimas serta keluarganya.

Hikmah mengatakan, sesuai Konvensi Hak Anak tahun 1990 menitikberatkan pertimbangan Kepentingan Terbaik Anak adalah bagian yang harus dipenuhi negara-negara yang meratifikasi konvensi itu, termasuk Indonesia dan Australia.

Source :ANTARA Change.org

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x