Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi cal 7,62.
"Menurut Telangga bahwa senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara tahun 2013," kata Aidi.
Menurut dia, Telangga dan rekan-rekannya merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya bahwa tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi.
"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan, dan lain-lain," ucap Aidi, menyampaikan apa yang dikatakan Telangga.
"Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," sambungnya.
Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, diklaim Aidi telah menyanggupi memberikan mereka pekerjaan dan memperbaiki rumahnya.
Source | : | Kompas.com,ANTARA News |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar