Massa GNKR berkumpul di dekat Gedung MK di Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019)
Mereka pun menuntut hakim MK untuk bekerja secara pofesional agar keadilan dalam pelaksanaan pemilu 2019 bisa terwujud.
"Selamatkan demokrasi dengan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil," ujar parademonstran.
Baca Juga: Tulis Surat untuk Feni Rose, Vanessa Angel: Aku Tak Tahu Harus Minta Tolong Siapa Lagi
Dalam aksinya, massa GNRI, yang terdiri dari sejumlah elemen masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), alumni gerakan 212, dan alumni mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi dengan berorsai dan bernyanyi lagu-lagu nasional.
Mereka juga membentangkan spanduk dan tulisan-tulisan berisi tuntutan agar keadilan dalam pelaksanaan pemilu dapat ditegakan.
Kendati demikian, aksi mereka menuju Gedung MK terhalang barikade beton pembatas dan kawat berduri yang dipasang oleh pihak kepolisian.
Diwartakan oleh Kompas.com, untuk mengamankan sidang perdanatersebut, polisi telah mengerahkan sebanyak 17 ribu personel.
Sementara itu, TNI menerjunkan 16 ribu personelnya.
"Bapak Panglima TNI juga menyiapkan pasukan lebih kurang 16.000. Ini juga disiapkan sesuai kebutuhan dan sesuai dengan istilahnya kirtap yakni perkiraan cepat intelejen," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: Nikahi Kakek Usia 50 Tahun, Ekspresi Wajah Gadis SMP Ini Jadi Sorotan