Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Aksi demonstrasi untuk mengawal sidang sengketa Pilpres 2019 terjadi berbarengan dengan diadakannya sidang pada Jumat 14 Juni 2019.
Walaupun sebelumnya pihak kepolisian dan juga Menkopolhukam Wiranto telah memperingatkan supaya jangan ada massa yang saat sidang MK, namun kenyataannya sebaliknya.
Upaya pencegahan pun juga telah dipersiapkan Menkopolhukam bersama Polri sebelumnya.
Baca Juga: Berbondong-bondong ke Gedung MK, Massa Berbaju Kuning Ngaku Datang dari Tegal, Jawa Tengah
Melansir dari Kompas.com (11/6/2019), Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, pihaknya akan melakukan pencegahan aliran massa ke Jakarta menjelang sidang gugatan Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi ( MK).
"Kita mencoba untuk melakukan suatu pencegahan mengalirnya massa ke Jakarta. Ini dalam rangka pengamanan Jakarta terus-menerus ya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Namun, pada saat dimulainya persidangan massa yang menggunakan seragam kuning pun datang.
Baca Juga: Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK Telah Dimulai, Amien Rais dengan Prabowo Subianto Beda Pendapat
Dikabarkan Antaranews.com, mereka berkumpul dan melakukan orasi di depan Gedung Kementerian Pertahanan karena akses untuk menuju Gedung MK telah dijaga barikade TNI dan Polri.
Massa tersebut mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) ini terdiri dari sejumlah elemen masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), alumni gerakan 212, dan alumni mahasiswa dari berbagai universitas.
Mereka menyanyikan berorasi dan menyanyikan lagu-lagu nasional.
Ada pula yang membentangkan spanduk dan tulisan-tulisan berisi tuntutan agar keadilan dalam pelaksanaan pemilu dapat ditegakan.
Aksi demonstrasi ini pun berjalan dengan damai dan tertib.
Namun, ditengah ketertiban aksi massa ada seorang pria yang justru merusak suasana.
Seorang pria tidak dikenal sempat membuat kericuhan kecil di tengah aksi massa.
Melansir dari Teibunnews.com (14/6/2019), pria yang mengenakan kaos berkerah berwarna oranye tersebut tampak menghalangi mobil yang melintasi air mancur depan Gedung Indosat.
Pria tak dikenal ini juga menggendong sebuah ransel hitam.
Terlhat misterius dan mencurigakan, aksi pria ini pun dihalangi oleh petugas Polantas yang sedang mengatur lalu lintas.
Pria itu pun sempat berteriak-teriak ketika akan diamankan petugas.
Baca Juga: Jajakan Tikar Dagangannya di Tengah Aksi Demonstrasi di MK, Heri Raup Untung Besar
"Itu lampu merah berhenti. Ini juga harus dilindungi," ujar pria tersebut.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian bahkan turun tangan untuk mengajak pria tersebut menepi.
Namun pria tak dikenal itu malah membentak Arie.
Rombongan massa aksi yang sedang mendengarkan orasi pun berubah pandangan pada pria tak dikenal itu.
Massa aksi pun sempat mengerubungi pria tersebut karena diduga provokator.
Pria tersebut akhirnya dibawa pihak kepolisian ke Pos Polisi yang berada di kawasan Silang Monas untuk mendapat pemeriksaan.
Polisi sempat menggeledah tas ransel milik orang tersebut, namun tidak ditemukan benda membahayakan.(*)