Ia ingat betul saat pertama kali mengalami menstruasi, Judy masih duduk di kelas 7.
Saat mengikuti pelajaran olahraga di sekolah temannya melihat ada darah di pahanya.
Judy yang baru pertama kali melihat hal tersebut bingung dan tak tahu harus berbuat apa.
Kemudian temannya, Mary meminta izin ke guru olahraganya untuk membawa Judy pulang karena tak enak badan.
Bodohnya, Mary malah mempertemukan Judy dengan 2 lelaki hidung belang pengemudi boda-boda.
Kedua lelaki itu lantas membelikan Judy pembalut setiap bulannya namun sebagai ganti mereka harus mendapat pelayanan seks dari siswi itu.
Jatuh ke dalam perangkap pengemudi boda-boda untuk berhubungan seks, Judy akhirnya hamil pada 2016 dan melahirkan bayi laki-laki pada 2017 lalu.
Judy menyesal hanya karena pembalut, dia rela melakukan hubungan seks.
Namun kini Judy kembali ke bangku sekolah berkat bimbingan dan konseling dari seorang guru.
Karena banyaknya kasus seperti ini, pemerintah Kenya tidak tinggal diam.
Negara itu sekarang mampu menyelamatkan 90.000 anak perempuan di 335 sekolah agar memiliki akses ke toilet yang aman dan higienis terkhusus untuk perempuan menstruasi serta kemudahan mendapatkan pembalut. (*)
Source | : | nakita |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar