Di sana ia diasuh oleh Tante Beng, muncikari tersohor pada saat itu selama delapan tahun.
Selama diasuh tersebut Dolly belajar ngegermo dari Tante Beng sembari mengumpulkan aset.
Tahun 1969 ia kemudian pindah ke Kupang Gunung.
Di sana Dolly membangun sebuah rumah di bekas lahan kuburan Cina.
Rumah yang ia bangun disebut 'wisma' alias rumah Bordil.
Dari satu wisma, berkembang hingga empat.
Ada Istana Remaja, Mamamia, Nirmala, lalu Wisma Tentrem.
Baca Juga: Ketika Soekarno Menjadi Target Pembunuhan Nekolim, Jika Gagal Indonesia Bakal Diserang
Setiap wisma menampung sekitar 28 pekerja seks komersial (PSK).
Menurut pengakuan Dolly, wisma-wisma itu dibangun tanpa bantuan pemborong maupun arsitek.
Dolly lah yang memandori pembangunan itu sesuai dengan apa yang ia pelajari dari orang tuanya.
Dari pelacur lantas menjadi germo, namun Dolly tak mau dianggap demikian.