Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Raih Nobel Perdamaian

Candra Mega Sari - Selasa, 25 Juni 2019 | 14:34
Nama Nadia Murad tengah ramai diperbincangkan setelah mantan budak seks ISIS ini meraih penghargaan
Times of Israel

Nama Nadia Murad tengah ramai diperbincangkan setelah mantan budak seks ISIS ini meraih penghargaan

Ia menjadisatu dari sekitar 6.500 perempuan Yazidi yang diperlakukan sebagai budak seks oleh ISIS.

Selain diperjual-belikan di pasar, perempuan Yazidi dilelang melalui layanan pesan WhatsApp dan Telegram.

Entah bagaimana, setelah tiga bulan menjadi budak seks, dipukuli dan disiksa, Nadia Murad dapat melarikan diri.

Baca Juga: Shamima Begum Akui Bergabung ISIS Setelah Lihat Video Pemenggalan Sandera

Ia kemudian bergabung dengan pengungsi etnis Yazidi yang ada di sana.

Setelah itu, Nadia Murad mendapat bantuan dari sebuah organisasi dan tinggal di Jerman, berkumpul dengan saudarinya yang sempat terpisah.

Kelompok teroris ISIS
brookings.edu

Kelompok teroris ISIS

Sejak tinggal di Jerman, Nadia Muradmendedikasikan dirinya sebagai aktivis anti kekerasan terhadap perempuan bernama "Perjuangan Rakyat Kami".

Baca Juga: Tak Hanya Terancam Kewarganegaraannya Dicabut karena Masuk ISIS, Shamima BegumKini Harus Kehilangan Bayi yang Baru Dilahirkannya

Dikutip Gridhot.ID dari BBC Indonesia, Selasa (11/12/2018), Nadia Muraddipuji karena secara terbuka berani membeberkan dan membagikan pengalaman menjadi budak seks ISIS.

Nadia Murad pun resmi menerimaPenghargaan Nobel Perdamaian dalam satu upacara di Oslo, Norwegia, pada 10 Desember 2018.

Baca Juga: Gabung ISIS Demi dapat Budak Seks Gratisan, Pria Ini Malah Menyesal Setelah Tahu Kenyataan Sebenarnya

Source : dw.com BBC Indonesia

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x