Si Kucing Gurun F-14 menjadi pion maut saat terbang menyongsong dogfight melawan MiG-21, 23 dan Sukhoi Su-20/22 milik AU Irak.
Terhitung dalam enam bulan pertama, F-14 Iran mampu mencetak 50 kemenangan melawan deretan penempur besutan Soviet milik Irak tersebut.
Padahal awalnya F-14 hanya dijadikan back up bagi IRIAF untuk koordinasi jet tempur lainnya, sebuah pemikiran yang salah.
Baca Juga: Bak Gayung Bersambut, Israel dengan Senang Hati Bakal Ladeni Serangan Iran Jika Perang Meletus
Namun segera pada tahun-tahun genting berikutnya, F-14 dijadikan penempur garis depan Iran untuk memegang superioritas udara.
Tahun 1987, F-14 makin merajalela membuat militer Irak merana.
Terhitung Tomcat melalap 160 pesawat lawan, termasuk 58 MiG-23, 33 Mirage F1, 23 MiG-21, 23 Su-20s / 22s, sembilan MiG-25, lima Tu-22 , dua MiG-27 , satu Mil Mi-24 , satu Dassault Mirage 5 , satu B-6D , satu Aérospatiale Super Frelon ,dan dua pesawat tak dikenal jadi korban keganasan Si Kucing Mengamuk.
Berbalik dengan Iran, mereka diklaim hanya kehilangan 12 F-14 miliknya.
Bahkan Iran berhasil melahirkan Ace pertempuran udara modern yakni Jalil Zandi yang membukukan 11 kills bagi AU iran.
Bahkan para pilot Amerika tidak punya pengalaman tempur sebegitu tingginya ketika menunggangi F-14 layaknya seperti Iran.