Gridhot.ID - Grumman F-14 Tomcat, kemunculannya pada tahun 1974 di Vietnam saat melakukan Operasi Frequent Wind mengamankan evakuasi Amerika Serikat di Saigon membuat mata Blok Timur terbelalak.
Bentuknya yang futuristik kala itu amat mencolok dan membuat penempur Soviet macam MiG-17 dan 21 terlihat bagai peti terbang yang kaku.
Kini burung besi terpopuler sejagat ini telah dipensiunkan oleh US Navy selaku operatornya dan digantikan oleh F/A-18F Super Hornet.
Namun dibelahan dunia lain, F-14 masih aktif digunakan sebagai andalan penempur udara yang tangguh.
Mengutip National Interest, Kamis (4/7/2019) saat dinasti Mohammad Reza Pahlavi masih berkuasa di Iran sebelum digulingkan oleh Khamenei cs, negeri Persia tersebut rupanya amat akrab menjalin hubungan dengan Amerika.
Saking mesranya saat Iran mencari pengganti jet tempur MiG-25 nya paa tahun 1972, Presiden AS Richard Nixon langsung datang ke Teheran dan menawarkan dua jet tempur tercanggih Amerika, F-14 Tomcat dan F-15 Eagle.
Tak tanggung-tanggung, Iran langsung menjatuhkan pilihannya kepada F-14 dan membeli sebanyak 79 unit lengkap dengan 424 rudal AIM-54 Phoenix yang tersohor itu.
Namun sial nasib Shah Pahlavi, tahun 1979 ia digulingkan, suksesi Iran tak lagi mau memandang AS sebagai teman sejawat.
Iran juga lantas membatalkan segala bentuk kerjasama dengan Amerika, termasuk dukungan suku cadang bagi F-14 milik IRIAF.
Tindakan Iran itu seakan mematikan F-14 miliknya sendiri. Namun mereka baru sadar jikalau Tomcat ialah mesin tempur mematikan tatkala perang Iran-Irak tahun 1980-1988.
Si Kucing Gurun F-14 menjadi pion maut saat terbang menyongsong dogfight melawan MiG-21, 23 dan Sukhoi Su-20/22 milik AU Irak.
Terhitung dalam enam bulan pertama, F-14 Iran mampu mencetak 50 kemenangan melawan deretan penempur besutan Soviet milik Irak tersebut.
Padahal awalnya F-14 hanya dijadikan back up bagi IRIAF untuk koordinasi jet tempur lainnya, sebuah pemikiran yang salah.
Baca Juga: Bak Gayung Bersambut, Israel dengan Senang Hati Bakal Ladeni Serangan Iran Jika Perang Meletus
Namun segera pada tahun-tahun genting berikutnya, F-14 dijadikan penempur garis depan Iran untuk memegang superioritas udara.
Tahun 1987, F-14 makin merajalela membuat militer Irak merana.
Terhitung Tomcat melalap 160 pesawat lawan, termasuk 58 MiG-23, 33 Mirage F1, 23 MiG-21, 23 Su-20s / 22s, sembilan MiG-25, lima Tu-22 , dua MiG-27 , satu Mil Mi-24 , satu Dassault Mirage 5 , satu B-6D , satu Aérospatiale Super Frelon ,dan dua pesawat tak dikenal jadi korban keganasan Si Kucing Mengamuk.
Berbalik dengan Iran, mereka diklaim hanya kehilangan 12 F-14 miliknya.
Bahkan Iran berhasil melahirkan Ace pertempuran udara modern yakni Jalil Zandi yang membukukan 11 kills bagi AU iran.
Bahkan para pilot Amerika tidak punya pengalaman tempur sebegitu tingginya ketika menunggangi F-14 layaknya seperti Iran.
Kini terhitung hanya 24 F-14 Tomcat IRIAF yang masih bisa mengudara.
Sekarang ditengah ketegangan antara Amerika vs Iran yang bisa acapkali pecah perang, patut ditunggu apakah F-14 masih mampu menjaga ruang udara negeri Persia dan AS pun nampaknya juga mewaspadai legenda hidup Si Kucing Gurun besutannya sendiri sebagai karya terbaik jet tempur generasi ke empat. (Seto Aji/Gridhot.ID)