"Kemungkinan karena terdesak atau terancam, tapi banyak juga penyebab lainnya, bisa juga karena sedang musim kawin jadi babi hutan lebih agresif," kata Amin, Rabu (4/7/2019).
Kemungkinan lain, lanjut Amin, pasokan makanan di hutan menipis, sehingga babi hutan turun ke permukiman warga.
Menurut Amin, babi hutan biasanya hanya turun dan merusakan tanaman warga. Namun, penyerangan terhadap warga di desanya baru terjadi kali ini.
Baca Juga: Tatang Koswara, Sniper Legendaris Indonesia yang Berhasil Lumpuhkan 49 Musuh di Aksi Pertamanya
"Dulu di desa sebelah, Dusun Semaya, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pernah menyerang warga, tapi akhirnya tertangkap," ujar Amin. (*)