"Anda tinggal di rumah yang rentan. Anda sebaiknya berhati-hati!," katanya.
Movahedi melanjutkan jika perang meletus maka siap-siap saja warna air laut Teluk Persia akan berubah menjadi merah darah karena jatuhnya korban jiwa.
"Pikirkan jika perang terjadi Anda ingin mengubah warna perairan Teluk Persia dari biru menjadi merah darah," paparnya.
Ancaman sembrono dari Movahedi ini semakin memperkeruh suasana ditengah ketegangan antara Iran vs Amerika.
Movahedi, yang merupakan perwakilan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Rouhollah Khomeini untuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), juga membahas beberapa kewajiban Iran di bawah perjanjian nuklir JCPOA.
Ia menyatakan Iran akan terus memperkaya kepemilikan uraniumnya.
"Iran bakal terus memperkaya (uranium) untuk menghasilkan daya listrik dan melakukan segala penelitian ilmiah. Pengayaan ini bukan untuk membuat bom nuklir, yang Iran anggap tidak sah dan sia-sia," tegasnya.
Selanjutnya Movahedi menilai pemerintah Iran lebih baik dari Amerika dalam menyikapi sebuah permasalahan.
"Pemerintah Iran mengedepankan kecerdasan, akal kreativitas dan kemanusiaan, sedangkan otoritas Amerika Serikat adalah wujud dari kebrutalan, kebiadaban, dan kejahatan!," ujarnya.