Gridhot.ID - Nampaknya kebencian Iran terhadap Israel sudah mendarah daging.
Pasalnya setiap kali ada ketegangan di Timur Tengah, Iran selalu membuat pernyataan yang berhubungan dengan negeri Zionis itu.
Kini Imam Teheran blak-blakan mengharuskan militer Iran untuk menyerang reaktor nuklir Israel.
Mengutip Radio Farda, Sabtu (6/7/2019) pada khotbah Jumat, seorang imam Teheran, Ayatollah Mohammad Ali Movahedi Kermani menyerukan agar militer negaranya mengambil tindakan tegas kepada Israel.
Baca Juga: Berencana Legalkan Poligami di Daerahnya, Pemerintah Aceh: Daripada Cuma Nikah Siri
Ia menyerukan agar Iran meluncurkan rudal demi menghancurkan reaktor nuklir Dimona di Israel.
"Jika Iran memutuskan untuk memerangi Anda (Amerika dan Israel) serangan rudal ke reaktor Dimona akan terjadi."
"Serangan itu akan memberikan pukulan telak terhadap Israel sebanyak 200 kali," seru Movahedi.
Dimona sendiri adalah reaktor nuklir di wilayah Negev, ebelah selatan Beersheba dan barat Laut Mati.
Di sana juga ada pusat penelitian nuklir Shimon Peres, amat vital bagi Israel.
Movahedi lantas memberi peringatan kepada Amerika dan Israel agar berhati-hati menghadapi Iran.
"Anda tinggal di rumah yang rentan. Anda sebaiknya berhati-hati!," katanya.
Movahedi melanjutkan jika perang meletus maka siap-siap saja warna air laut Teluk Persia akan berubah menjadi merah darah karena jatuhnya korban jiwa.
"Pikirkan jika perang terjadi Anda ingin mengubah warna perairan Teluk Persia dari biru menjadi merah darah," paparnya.
Ancaman sembrono dari Movahedi ini semakin memperkeruh suasana ditengah ketegangan antara Iran vs Amerika.
Movahedi, yang merupakan perwakilan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Rouhollah Khomeini untuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), juga membahas beberapa kewajiban Iran di bawah perjanjian nuklir JCPOA.
Ia menyatakan Iran akan terus memperkaya kepemilikan uraniumnya.
"Iran bakal terus memperkaya (uranium) untuk menghasilkan daya listrik dan melakukan segala penelitian ilmiah. Pengayaan ini bukan untuk membuat bom nuklir, yang Iran anggap tidak sah dan sia-sia," tegasnya.
Selanjutnya Movahedi menilai pemerintah Iran lebih baik dari Amerika dalam menyikapi sebuah permasalahan.
"Pemerintah Iran mengedepankan kecerdasan, akal kreativitas dan kemanusiaan, sedangkan otoritas Amerika Serikat adalah wujud dari kebrutalan, kebiadaban, dan kejahatan!," ujarnya.
Pada akhir khotbahnya Movahedi memperingatkan jangan pernah berani Amerika menyerang Iran atau mereka akan melihat kebrutalan perang yang sesungguhnya.
"Amerika dengan mata kepalanya sendiri akan melihat mayat tentara mereka tergeletak di medan pertempuran," pungkasnya. (Seto Aji/Gridhot.ID)