Kadang, jakun wanita merupakan hasil dari anomali anatomi tubuh, sifat genetik, atau ketidakseimbangan hormon yang terjadi selama pubertas. Dalam beberapa kasus lain, tonjolan ini sebenarnya bukan jakun, melainkan sebuah pertumbuhan yang disebabkan suatu kondisi kesehatan tertentu.
Tonjolan jakun bisa dikurangi lewat operasi
Sayangnya, karena jakun begitu erat kaitannya dengan fitur "kejantanan", beberapa perempuan berjakun mungkin berurusan dengan isu-isu yang memengaruhi kepercayaan diri dan juga identitas dirinya.
Jika diperlukan, konseling dapat membantu wanita untuk memperoleh cara pandang baru terhadap dirinya dan sekaligus juga keyakinan diri.
Baca Juga: Oknum Polisi di Lembang Terlibat Aksi Koboi Jalanan, Divisi Humas Polri Angkat Bicara
Masalah penampilan akibat jakun juga bisa menghampiri pria. Terutama ketika jakun tampak naik-turun dengan jelas saat mereka sedang merasa gugup atau ketakutan, yang bisa membongkar rasa tidak percaya diri ketika tampil di hadapan orang lain.
Baik pria dan wanita yang bermasalah dengan jakunnya dapat memilih untuk melakukan operasi plastik untuk mengurangi besar tonjolannya.
Prosedur bedah plastik ini relatif aman, tapi setiap prosedur medis datang dengan risikonya masing-masing. Operasi pengurangan jakun dapat meninggalkan bekas jaringan parut dan potensi perubahan suara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Tubuh Manusia: Alasan Jakun Bukan Bukti Lucinta Luna Laki-laki"
(*)