Sinyalpun hanya bisa didapat bila berjalan kaki sejauh 3 kilometer lagi.
Dengan gaji seadanya, Beti tinggal di rumah sederhana dengan alas tikar belahan bambu.
Meski harus hidup dengan segala keterbatasan, Beti mengaku tetap semangat mengajar di sekolah tersebut.
"Capek sebenarnya, tetapi berpikir, pasti ada hikmah di balik perjuangan ini," ungkap Beti.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar