3. Ditolak menjadi pemimpin PKK karena status warga negara
Mengingat Noor Lizah merupakan WNA, membuatnya tak bisa menjadi pemimpin Gerakan Kesejahteraan Keluarga Provinsi atau PKK yang biasa diberikan pada ibu gubernur.
Meski begitu,Noor Lizah mengaku tak masalah dengan hal tersebut.
"Saya bangga menjadi orang Singapura. Saya ingin melakukan lebih banyak hal untuk orang-orang di sini (Kepulauan Riau) untuk aktivitas kemanusiaan, tidak masalah dari negara mana Anda berasal atau paspor mana yang Anda pegang," ungkap Noor Lizah.
4. Keturunan Kerajaan Melayu di Meral
Nenek dari Noor Lizah memiliki hubungan kerajaan di Meral, sebuah distrik kecil di lepas Karimun yang saat itu menjadi pusat kekuasaan pulau tersebut.
Sang nenek melanggar kebiasaan dengan menikahi rakyat jelata, maka akhirnya mereka mengungsi ke Singapura.
Pada akhir 1970-an, orang tuaNoor Lizah kembali ke Karimun untuk mencari keluarganya.
(*)