Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Jutaan warga negara Indonesia bekerja sebagai tenaga kerja atau TKI di luar negeri, baik di sektor formal maupun informal.
Namun, tak bisa dipungkiri jika sebagian dari pekerja asal Indonesia itu masih mengalami nasib yang memprihatinkan.
Salah satu contohnya adalah TKIasalCirebon yang bernama Turini Fatma (51).
Baca Juga: Sempat Diduga Akibat Gempa Bumi, Penyebab Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Canggu Akhirnya Terungkap
Dilansir dari Tribun Jabar,sejak berangkat menjadi TKI tahun 1998, Turini jarang berkomunikasi dengan keluarganya.
Turini yang menjadi TKI sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi berangkat dengan persetujuan suaminya karena faktor ekonomi.
Namun sejak tahun 2012, Samsudin (49) beserta dua anaknya, Diah Ardikasari (28) dan Menda (26) tak mendapatkan kabar dari Turini.
Selama ini jika berkomunikasi dengan keluarganya, Turini selalu mengirimkan surat.
Ironisnyaselama bekerja di Arab Saudi, Turini hanya digaji tiga kali oleh majikannya.
"Terakhir ngirim uang itu tahun 2000. Tiga kali ngirim uang itu totalnya sekitar Rp 20 juta. Dari situ enggak pernah ngirim uang lagi karena tidak digaji,"ujar Diah.
Waktu terus berjalan, sejak tahun 2012, keluarga sempat bingung karena Turini menghilang dan tidak membalas surat.
Namun pada Maret 2019, tiba-tiba Diah dikagetkan oleh sebuah unggahan di grup sosial media Facebook.
Melansir dari Kompas, seorang tenaga kerja dari Filipina mengunggah di Facebook, bahwa ada seorang wanita yang berkerja di Arab meminta tolong untuk segera dipulangkan ke Indonesia.
Unggahan foto itu tersebar luas di sejumlah grup, salah satunya adalah grup Facebook Komunitas Orang Cirebon (KOCI) dimana Diahmenjadi salah satu anggota grup.
Setelah mendapat informasi tersebut, Diah langsung menghubungi orang Filipina tersebut dan menjadi pintu untuk berkomunikasi dengan ibunya.
"Seneng ya, bahagia, sampai cuman bisa nangis, sekian lama kemarin cuman surat menyurat dan baru komunikasi langsung bisa Video Call senengnya minta ampun. Enggak bisa ngomong apa-apa, pas lihat natap mukanya, cuman bisa nangis doang," kata Diah.
Diah merasa sangat beruntung dapat dipertemukan melalui Facebook.
Akhirnya Diah semakin sering komunikasi setiap hari dengan ibunya melalui handphone tenaga kerja Filipina.
Baca Juga: Viral Oknum PNS Wanita Hina Babu, Sekda Kota Tangerang Beri Tanggapan
Selain bahagia, Diah juga merasa sedih mendengar keluh kesah ibunya yang sudah lama kerja, namun sebagian jerih payahnya tidak diupah sang majikan.
Setelah dapat berkomunikasi dengan Diah, Turini sangat memohon agar segera meminta Pemerintah Indonesia untuk memulangkannya ke Cirebon.
Diahpun gigih menghubungi berbagai pihak untuk dapat memulangkan ibunya.
Baca Juga: Foto Bugilnya di Majalah Playboy Beredar, Wanita Ini Langsung Dipecat dari PNS
Kini, Diah bisa bernafas lega lantaran segala upaya dan doa untuk memulangkan ibu kandungnya berbuah manis.
Pasalnya, Turini akan dipulangkan ke tanah air dalam waktu dekat.
Kabar baik itu Diah dapatkan dari petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.
Mereka mengabarkan melalui aplikasi media sosial pada Jumat dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Mereka mengabarkan bahwa ibu kandungnya sudah aman, dan segera akan dipulangkan.
"Kata orang KBRI: Alhamdulillah, ibu kamu sudah dapat exit dari majikan. Sudah ada titik terangnya, dan akan segera diproses kepulangannya ke Indonesia," kata Diah kepada Kompas.com di rumahnya Desa Dawuan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jumat siang (19/7/2019).
Baca Juga: Geger Tryout CPNS Serentak di Seluruh Indonesia, BKN Angkat Bicara
Diah mengaku sangat bahagia dan merasa tenang saat melihat video yang memperlihatkan kondisi ibunya yang sehat dan baik-baik saja.
(*)