Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Pada Selasa (23/7/2019), polisi harus adu tembak dengan seorang pelaku kejahatan di Pekanbaru.
Dikutip Tribun Pekanbaru, kejadian ini tepatnya terjadi di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Salah satu pelaku diketahui bernama Satriandi.
Satriandi sendiri merupakan seorang buronan aparat sejak lama.
Dikutip dari Kompas.com, Satriandi ternyata memiliki catatan kriminal yang sangat panjang.
Satriandi sendiri merupakan mantan anggota polisi.
Namun dirinya dipecat pada tahun 2015 karena kasus narkoba saat berpangkat brigadir dan bertugas di Polres Rokan Hilir, Riau.
Masih di tahun yang sama, Satriandi pernah digrebek Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru gara-gara peredaran narkotika.
Saat penggrebekan, Satriandi justru kabur dengan loncat dari lantai delapan salah satu hotel di Pekanbaru.
Dirinya mengalami patah kaki dan ditangkap bersama kedua temannya dengan barang bukti 5000 ekstasi.
Namun dirinya lolos dari vonis penjara karena dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
Di tahun 2017, Satriandi diketahui menembak rekannya sendiri yang bernama Jodi Oye diduga karena permasalahan bisnis narkoba.
Satriandi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kemudian divonis 12 tahun penjara.
Baru dua bulan di balik jeruji, Satriandi justru kabur dari Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Riau.
Dirinya diketahui kabur dengan cara menodongkan senjata api ke petugas lapas yang berjaga.
Hingga akhrinya Satriandi berhasil ditemukan pada Selasa (23/7/2019) meski polisi harus beradu tembak dengannya.
Satriandi kemudian berakhir tewas setelah baku tembak dengan polisi.
Di rumahny, polisi menemukan barang bukti yang menunjukkan kalau pelaku merupakan bandar internasional atau antar negara.
"Kita menemukan tujuh buah paspor, yang sebagian ada nama dia (Satriandi). Jadi artinya ini udah (bandar narkoba) lintas negara," sebut Kapolda Riau Irjen Pol Widodo, Eko Prishatopo.
Ditemukan pula 31 buku tabungan, 8 kartu atm dan bukti transfer dana.
"Jadi dia ini tidak sendiri, tapi jaringan narkoba. Kasusnya masih kita kembangkan," ujar Widodo.
Saat baku tembak, seorang petugas bernama Bripka Lius Mulyadi tertembak di bagian lengan sebelah kanan.
Polisi diketahui menembak mati dua pelaku dalam konflik adu tembak tersebut.
Salah satu pelaku yang tewas seperti yang disebutkan sebelumnya adalah Satriandi.
(*)