Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Rasa lapar memang terkadang membuat seseorang kurang merasa nyaman melakukan suatu kegiatan.
Apabila rasa lapar tersebut sudah tak tertahan, terkadang seseorang akan gampang terpancing emosi.
Seperti dilansir dari The Huffington Post, Paul Currie, seorang pakar perilaku nafsu makan sekaligus profesor psikologi di Reed College, mengungkapkan bahwa rasa lapar dapat mengubah seseorang menjadi sangat emosional, yang seringnya timbul sebagai stres, kecemasan, hingga kegelisahan.
Ini karena makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan diubah menjadi glukosa yang kemudian mengalir ke dalam aliran darah beserta nutrisi lainnya untuk menyuplai energi bagi setiap sel dan jaringan tubuh.
Glukosa adalah makanan utama bagi otak.
Otak yang kekurangan energi kemudian akan lambat saat bekerja.
Ini membuat orang sulit konsentrasi, sering bengong, hingga membuat sejumlah keteledoran konyol.
Inilah yang mungkin dialami oleh seorang pria berusia 34 tahun di Malaysia.
Pria tersebut dilaporkan telah membakar rumahnya sendiri hanya karena lapar dan tak ada makanan yang bisa dimakan di dapur.
Dikutip dari The Star, Insiden tersebut terjadi Senin (22/7/2019) sekitar pukul 16.00 waktu setempat di Kampung Selamat Tasek Gelugor, Pulau Pinang, Malaysia.
Berawal ketika sang pelaku yang pada saat itu baru saja bangun tidur dan merasa lapar.
Ia pun berjalan ke dapur rumahnya mencari makanan untuk mengganjal perutnya.
Namun, ketika sampai di dapur, ia sama sekali tak menemukan makanan bahkan di meja makan.
Sontak ia pun marah dan mengambil tempat bensin.
Bensin itu pun disiramnya di sebagian rumahnya dan langsung membakarnya.
Ketika api sudah menyala dan mulai membakar sebagian rumahnya, ayahnya pun kaget.
Baca Juga: Bantahan Keras Pihak BNN, Artis Pakai Narkoba untuk Tambah Stamina: Itu Hanya Alasan Saja
Ayah tersesangka yang berusia 63 tahun langsung mencoba memadamkan api yang sudah berkobar di sebagian rumahnya.
Sang Ayah pun berhasil memadamkan api menyebar dan kemudian memanggil pihak yang berwajib.
Tak berselang lama, polisi pun tiba di tempat kejadian.
Kepala polisi Seberang Prai Utara ACP Noorzainy Mohd Noor mengatakan polisi menangkap tersangka yang masih di rumah.
Noor mengatakan terdapat bekas botol bensin yang digunakan pelaku untuk membakar rumahnya.
Diyakini pria itu menyedot bensin dari sepeda motor ayahnya sebelum melemparkannya ke seluruh dinding di bagian depan rumah dan menyalakan api dengan korek api.
Aksi pelaku pertama kali diketahui ibunya sendiri yang kemudian membangunkan sang suami untuk memadamkan api.
Berdasarkan hasil tes urin ternyata pelaku positif menggunakan obat-obatan terlarang.
Diduga pelaku tiba-tiba marah karena pengaruh dari efek obat-obatan terlarang bukan karena lapar.
Akhirnya polisi telah menahan pelaku untuk diselidiki lebih lanjut.(*)