Saat ditanya apakah kronologi peristiwa seperti uraian laporan polisi yang beredar, Argo Yuwono mengiyakannya. "Ya, betul seperti itu," ucap Argo Yuwono.
Ia juga menyebutkan bahwa pelaku sudah diamankan.
Sementara itu, seperti yang dilansir dari Wartakotalive.com, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, tembakan yang sedemikian banyak dilepaskan Brigadir RT, sangat mengundang tanda tanya.
"Menjadi penting diketahui apa isi pembicaraan mereka. Karena boleh jadi ada sesuatu yang membuat emosi naik tajam," papar Reza kepada Wartakotalive, Jumat (26/7/2019).
"Kalau sebatas bicara nada agak keras, itu sepertinya biasa dalam komunikasi di lembaga semacam kepolisian. Apalagi dalam konteks senior (Bripka) dan yunior (Brigadir)," sambungnya.
Selain itu, kata dia, juga penting diketahui apakah pelaku saat itu dalam pengaruh narkoba atau tidak.
"Juga relevan untuk mengecek kemungkinan adanya pengaruh narkoba," tambah Reza.
Jenazah korban pun telah dibawa di rumah duka kediaman almarhum.
Tangis putra Bripka RE dan keluarga pun menyelimuti kediaman korban.
Putra Bripka RE yang berinisal VT pun tak henti menangis hingga matanya sembab.