Inilah awal mula perjalanan Hera menggapai impiannya mengajar di kampus ternama di Banten tersebut.
"2018 lalu saya diminta datang ke Untirta, tapi saat itu saya baru lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2," kata Hera kepada Kompas.com di kediamannya di Jalan Masigit-Sumur Menjangan, Grogol, Kota Cilegon, Banten, Rabu (24/7/2019).
Hera yang kebetulan mengambil program fast track di ITB melanjutkan S2 di sana, yang ditempuhnya dalam waktu kurang dari satu tahun.
Hebatnya lagi, dia lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,8.
Setelah lulus S2, pihak Kampus Untirta kembali memanggil Hera, dan langsung diberi amanah untuk mengabdi sebagai dosen luar biasa di Jurusan Teknik.
"Maunya jadi dosen tetap, tapi harus PNS, sambil menunggu penerimaan, jadi dosen luar biasa dulu sementara di teknik untuk kimia dasar, mulai ngajar bulan September ini," kata perempuan kelahiran 17 April 1997 ini.
Apa yang dicapai oleh Hera saat ini bukan sesuatu yang bisa didapat dengan mudah.
Dia menceritakan perih dan terjalnya perjalanan saat menempuh kuliah dalam keadaan terbatas.
Ya, ayah Hera, Sawiri, hanyalah seorang pengayuh becak di Cilegon.