Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pesan Terakhir Bripka Rachmat di Grup WhatsApp Anggota Polisi Sebelum Diberondong 7 Peluru oleh Juniornya, Brigadir Rangga

Candra Mega Sari - Sabtu, 27 Juli 2019 | 13:22
Bripka Rachmat Effendy yang tewas ditembak rekannya sendiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) kemarin.
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA dan Tribun Jakarta Bima Putra

Bripka Rachmat Effendy yang tewas ditembak rekannya sendiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) kemarin.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Kasus polisi tembak polisi hingga tewas menjadi heboh di masyarakat.

Dikutip dari Tribun Jakarta, Brigadir Rangga Tianto memberondong seniornya Bripka Rachmat Effendy dengan tujuh butir peluru hingga tewas.

Penembakan itu terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Baca Juga: Bawa Celurit ke Lapangan, Begini Kronologi Tawuran Keponakan Brigadir Rangga yang Berujung Penembakan Terhadap Bripka Rahmat

Kejadian itu diduga terjadi karena pelaku emosi dengan perkataan korban.

Bripka Rahmat diketahui tidak memperbolehkan keponakan Rangga yang merupakan pelaku tawuran.

Diduga tersinggung dengan perkataan Bripka Rachmat, pelaku kemudian melakukan penembakan jarak dekat hingga menewaskan seniornya.

Baca Juga: Heboh Polisi Tembak Polisi, Ini Penyebab Brigadir RT Berondong Bripka RE dengan 7 Peluru Hingga Tewas di Tempat

Atas peristiwa penembakan tersebut, Brigadir Rangga terancam hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati.

Dikutip dari Warta Kota, Kepala Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji mengatakan sesaat sebelum penembakan, Bripka Rachmat sempat mengirim foto dan pesan terkait aktifitasnya.

Ketika mengamankan FZ lengkap dengan celurit yang dibawa FZ ke grup WhatsApp rekan kerja di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Tabrak Brigadir Natan Doris Sampai Sang Polisi Terbawa di Kap Depan Mobilnya, Sosok Pengandara yang Viral Karena Ogah Ditilang Ternyata Mahasiswa S2 Asal Jakarta

"Jadi beberapa saat sebelum kejadian ditembak, Bripka Rachmat sempat posting foto amankan pelaku tawuran dan foto celurit yang disita," kata Sumardji.

Dalam postingannya, Bripka Rachmat menuliskan pesan akan membawa pelaku tawuran dan celurit yang diamankannya ke Mapolsek Cimanggis.

Postingan Bripka Rachmat katanya selalu disambut dengan komentar positif dan salut dari rekan kerja di grup WhatsApp.

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai Hasil Penyadapan Sebut Densus 88 Akan Tangkap Perwira TNI Aktif, Polri Angkat Bicara

Mereka angkat topi terhadap Bripka Rachmat yang sangat antusias mengamankan warga dan masyarakat di wilayahnya.

"Bukan sekali ini dia posting giat sebagai Ketua Pokdar. Cukup sering juga. Makanya kita salut sama almarhum yang rela setelah pulang kantor malamnya aktif jadi angggota Pokdar monitor wilayahnya," kata Sumardji.

Bripka Rahmat Effendy yang tewas ditembak rekannya sendiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) kemarin.
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA

Bripka Rahmat Effendy yang tewas ditembak rekannya sendiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) kemarin.

Menurut Sumardji, Bripka Rachmat dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi dalam melayani, mengayomi dan membina masyarakat.

Baca Juga: Disebut Batalkan Kelulusan PNS Dokter Gigi Romi Syofpa Ismael Secara Sepihak, BKPSDM Solok Selatan Buka Suara

Sumardji yang merupakan atasan langsung Bripka Rachmat, menilai selama bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai staf bagian penomoran kendaraan, tak ada hal negatif atau catatan buruk yang dilakukan.

"Jadi saya tahu benar keseharian dia, karena saya atasannya langsung. Rahmat ini punya rasa tanggung jawab besar dan disiplin dalam bekerja."

"Dia punya integritas tinggi dalam pekerjaannya. Dikasih pekerjaan apapun pasti selesai. Ibadah dan sholatnya juga bagus. Karena Rachmat ini kan lama di Brimob."

Baca Juga: Viral Oknum PNS Wanita Hina Babu, Sekda Kota Tangerang Beri Tanggapan

"Dia bertugas di Ditlantas baru sekitar sejak 2015, lalu" kata Sumardji

Bripka Rachmat diakui Sumardji adalah sosok yang rajin dan memiliki kemauan serta keinginan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat banyak.

"Mengenai keinginan almarhum untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat ini, bukan hanya omongan saja."

Baca Juga: Terlilit Hutang, Guru PNS Nekat Palsukan Kematian Selama Bertahun-tahun Hingga Rugikan Negara Sebesar Rp 373 Juta

"Contoh dan buktinya dia mau menjadi Ketua Pokdarkamtibmas di Kecamatan Cimanggis dimana ia tinggal," kata Sumardji.

Sepulang dariSubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, malam harinya Rachmat pasti menyempatkan diri memantau lingkunganya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas.

"Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Rahmat ini betul-betul aktif sekali. Ia sangat menjaga lingkungan dan membela masyarakat di tempat tinggalnya."

Baca Juga: Usai Daftar Menu Kelas Bisnis yang Ditulis Tangan Viral, Kini Garuda Indonesia Larang Penumpang Ambil Foto dan Video Dalam Pesawat

"Kenapa saya tahu, karena Rahmat ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," kata Sumardji.

Menurutnya, kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat membuat Rachmat rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas usai pulang kantor.

"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat gak mungkin dia mau capek capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," kata Sumardji.

Baca Juga: Viral Gadis Kalimantan Barat Rela Jajakan Ginjal di Facebook untuk Biaya Pengobatan Sang Adik, Pemkab Kubu Raya Angkat Bicara

Karenanya kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat patut mendapat apresiasi dari masyarakat atau paling tidak dicontoh.

"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban warga."

"Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.

Baca Juga: Raja Ampat Kembali Jadi Sorotan Dunia Usai Video Viral Warga Tunggangi Penyu yang Baru Bertelur Tersebar di Sosial Media

Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas Bripka Rachmat selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.

"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.

Dengan peristiwa ini, Sumardji merasa sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.

"Kami di subdit regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," katanya.

(*)

Source : Warta Kota Tribun Jakarta

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x