Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Kasus polisi tembak polisi hingga tewas menjadi heboh di masyarakat.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Brigadir Rangga Tianto memberondong seniornya Bripka Rachmat Effendy dengan tujuh butir peluru hingga tewas.
Penembakan itu terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.
Kejadian itu diduga terjadi karena pelaku emosi dengan perkataan korban.
Bripka Rahmat diketahui tidak memperbolehkan keponakan Rangga yang merupakan pelaku tawuran.
Diduga tersinggung dengan perkataan Bripka Rachmat, pelaku kemudian melakukan penembakan jarak dekat hingga menewaskan seniornya.
Atas peristiwa penembakan tersebut, Brigadir Rangga terancam hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati.
Dikutip dari Warta Kota, Kepala Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji mengatakan sesaat sebelum penembakan, Bripka Rachmat sempat mengirim foto dan pesan terkait aktifitasnya.
Ketika mengamankan FZ lengkap dengan celurit yang dibawa FZ ke grup WhatsApp rekan kerja di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Jadi beberapa saat sebelum kejadian ditembak, Bripka Rachmat sempat posting foto amankan pelaku tawuran dan foto celurit yang disita," kata Sumardji.
Dalam postingannya, Bripka Rachmat menuliskan pesan akan membawa pelaku tawuran dan celurit yang diamankannya ke Mapolsek Cimanggis.
Postingan Bripka Rachmat katanya selalu disambut dengan komentar positif dan salut dari rekan kerja di grup WhatsApp.
Mereka angkat topi terhadap Bripka Rachmat yang sangat antusias mengamankan warga dan masyarakat di wilayahnya.
"Bukan sekali ini dia posting giat sebagai Ketua Pokdar. Cukup sering juga. Makanya kita salut sama almarhum yang rela setelah pulang kantor malamnya aktif jadi angggota Pokdar monitor wilayahnya," kata Sumardji.
Menurut Sumardji, Bripka Rachmat dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi dalam melayani, mengayomi dan membina masyarakat.
Sumardji yang merupakan atasan langsung Bripka Rachmat, menilai selama bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai staf bagian penomoran kendaraan, tak ada hal negatif atau catatan buruk yang dilakukan.
"Jadi saya tahu benar keseharian dia, karena saya atasannya langsung. Rahmat ini punya rasa tanggung jawab besar dan disiplin dalam bekerja."
"Dia punya integritas tinggi dalam pekerjaannya. Dikasih pekerjaan apapun pasti selesai. Ibadah dan sholatnya juga bagus. Karena Rachmat ini kan lama di Brimob."
Baca Juga: Viral Oknum PNS Wanita Hina Babu, Sekda Kota Tangerang Beri Tanggapan
"Dia bertugas di Ditlantas baru sekitar sejak 2015, lalu" kata Sumardji
Bripka Rachmat diakui Sumardji adalah sosok yang rajin dan memiliki kemauan serta keinginan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat banyak.
"Mengenai keinginan almarhum untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat ini, bukan hanya omongan saja."
"Contoh dan buktinya dia mau menjadi Ketua Pokdarkamtibmas di Kecamatan Cimanggis dimana ia tinggal," kata Sumardji.
Sepulang dariSubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, malam harinya Rachmat pasti menyempatkan diri memantau lingkunganya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas.
"Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Rahmat ini betul-betul aktif sekali. Ia sangat menjaga lingkungan dan membela masyarakat di tempat tinggalnya."
"Kenapa saya tahu, karena Rahmat ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," kata Sumardji.
Menurutnya, kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat membuat Rachmat rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas usai pulang kantor.
"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat gak mungkin dia mau capek capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," kata Sumardji.
Karenanya kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat patut mendapat apresiasi dari masyarakat atau paling tidak dicontoh.
"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban warga."
"Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.
Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas Bripka Rachmat selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.
"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.
Dengan peristiwa ini, Sumardji merasa sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.
"Kami di subdit regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," katanya.
(*)