Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Kasus polisi tembak polisi di Depok ungkap fakta memilukan di baliknya.
Diketahui sebelumnya, Bripka Rachmat Effendy tewas ditembak juniornya sendiri dari jarak dekat.
Dikutip dari Kompas.com, pelaku bernama Brigadir Rangga Tianto.
Brigadir Rangga menembak Bripka Rachmat dari jarak dekat dengan tujuh tembakan.
Brigadir Rangga diketahui melakukan penembakan tersebut lantaran terpancing emosi.
Pasalnya Bripka Rachmat tidak meloloskan keponakan Brigadir Rangga yang ditangkap karena menjadi pelaku tawuran.
Baca Juga: Tangis Pilu Ibunda Zaskia Sungkar Ungkap Permohonan pada Irwansyah untuk Tak Tinggalkan Anaknya
Kejadian ini tentu saja meninggalkan rasa duka mendalam di pihak keluarga.
Kepala Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji menemui istri dan keluarga Bripka Rachmat Effendy di rumahnya di Cimanggis.
Dikutip dari Warta Kota, Sumardji kemudian mengatakan kalau istri Bripka Rachmat sempat memiliki firasat tidak enak sebelum kejadian penembakan tersebut.
Saat Bripka Rachmat menindaklanjuti laporan warga untuk membubarkan tawuran pemuda di dekat lapangan tak jauh dari rumah mereka, Kamis (25/7/2019) malam.
"Karena isterinya merasa perasaannya enggak enak, yang mungkin juga firasat, maka isterinya sempat meminta Bripka Rachmat tak usah dulu ikut membubarkan tawuran pemuda," kata Sumardji.
Namun Bripka Rachmat tetap berusaha mengamankan tawuran tersebut dan berhasil menangkap FZ, pelaku tawuran yang merupakan keponakan Brigadir Rangga.
Menurut penuturan Sumardji, Bripka Rachmat justru berusaha mengamankan FZ dari amukan massa.
Pasalnya pelaku sudah geram dengan aksi para pemuda yang tawuran di daerahnya.
Karenanya kata dia upaya menyelamatkan FZ ke Polsek Cimanggis dari amukan massa oleh Bripka Rachmat sangat tepat.
Namun niat baik tersebut justru dibalas timah panas oleh pihak keluarga pelaku tawuran tersebut.
Bripka Rachmat harus tewas akibat 7 tembakan mematikan dari Brigadir Rangga.
Sumardji juga selalu salut dengan Bripka Rachmat karena selalu sigap dalam mengamankan masyarakat di sekitarnya sampai rela pulang larut.
"Jadi saya tahu benar keseharian dia, karena saya atasannya langsung. Rachmat ini punya rasa tanggung jawab besar dan disiplin dalam bekerja.
"Dia punya integritas tinggi dalam pekerjaannya. Dikasih pekerjaan apapun pasti selesai. Ibadah dan sholatnya juga bagus. Karena Rachmat ini kan lama di Brimob," jelas Sumardji.
Kini Brigadir Rangga sebagai pelaku penembakan sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Pelaku juga sedang di tes terkait kondisi kejiwaan dan apakah sedang mengonsumsi obat tertentu saat melakukan aksi penembakan tersebut.
(*)