Diwartakan Tribun Pontianak, keluarga remaja disabilitas tersebut sangat terpukul atas kepergian korban
Ibu korban yang bernama Aisiah (62) tak henti meneteskan air mata. Ia tak sanggup mengucap apapun dan hanya terduduk dengan air mata yang terus mengalir.
Kakak korban, Emilia tak menyangka bahwa adiknya meninggal dunia akibat dianiaya.
Emilia menyebut bahwa sang adik memiliki keterbatasan fisik di mana tangan kanan dan kaki kanan tak dapat digerakkan normal. (*)
Source | : | KOMPAS TV,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar