Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto, mengatakan dari 10 Kabupaten/Kota tersebut terdapat ratusan desa yang kekurangan pasokan air bersih.
"Sampai akhir Juni, sudah ada 10 kabupaten dan kota yang terdeteksi mengalami kekeringan. Yakni, Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Klaten, Purworejo, Grobogan, Temanggung, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, Banyumas, dan Pemalang," kata Sudaryanto, 1 Juli 2019.
Menurutnya, pihak pemerintah Kabupaten dan Kota setempat telah mengirimkan sekitar 148 tangki air bersih ke wilayah terdampak kekeringan.
"Paling banyak di Kabupaten Klaten yang mencapai 60 tangki," imbuh dia.
Ia melanjutkan, distribusi air bersih kini masih bisa ditangani oleh Pemerintah masing-masing kabupaten/kota melalui CSR dan PMI.
Jika dirasa kewalahan menangani permintaan dari warganya, Sudaryanto mengimbau agar kepala daerah yang bersangkutan segera meminta pasokan dari BPBD Jateng.
"Kalau ketersediaan dana darurat bencananya habis, mereka kita minta koordinasi dengan provinsi supaya kami bantu.
Mereka bisa mengajukan surat permohonan bantuan kepada kami," terangnya.
Berdasarkan informasi terkini dari BMKG, dampak bencana kekeringan akan terasa mulai awal Juli dengan estimasi kemarau yang panjang.