Mbah Moen juga meluangkan wakstunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa.
Beberapa ulama tersebut diantaranya adalah Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban).
Usai mendalami ilmu agama di tanah Arab, pada tahun 1965, Mbah Moen kembali ke Indonesia dan mengabdikan dirinya mengajar di Sarang, Rembang.
Di tanah kelahirannya itulah Mbah Moen mulai menulis beberapa kitab yang menjadi rujukan para santri, satu diantaranya kitab berjudul Al-Ulama Al-Mujaddidun.
Ia pun mulai di tarik ke dunia politik mulai dari menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun.
Setelah 7 tahun menjabat sebagai anggota DPRD Rembang, Mbah Moen diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah.
Kiai Haji Maemoen Zubai merupakan seorang alim, fiqih sekaligus dikenal sebagai sosok penggerak.
Baca Juga: Pakai Spidol, Karcis Parkir Mall Botani Bogor Terpaksa Ditulis Manual Gara-gara Listrik Mati