Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pagi Buta Pandangi Pulau Sulawesi dari Luar Angkasa, Badan Antariksa Amerika, NASA Dibuat Berdecak Kagum, Ternyata Ini Alasannya

Dewi Lusmawati - Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:05
NASA berdecak kagum saat pandangi langit Sulawesi sesaat sebelum subuh tiba.
Instagram @nasaearth

NASA berdecak kagum saat pandangi langit Sulawesi sesaat sebelum subuh tiba.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Sulawesi adalah sebuah pulau di Indonesia.

Sulawesi merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar, dan merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia, yang terletak di sebelah timur Kalimantan, sebelah barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao dan Kepulauan Sulu, Filipina.

Bentang alam di Sulawesi mencakup empat semenanjung: Semenanjung Minahasa di bagian utara; Semenanjung Timur; Semenanjung Selatan; dan Semenanjung Tenggara.

Baca Juga: Buat Penasaran Netizen, Video Sepotong Daging Ayam yang Siap Diolah Tiba-tiba Hidup Kembali dan Melompat dari Meja Makan

Meski terletak di Indonesia bagian timur, namun nyatanya pulau Sulawesi sukses membuat Badan Antariksa Amerika, NASA, berdecak kagum.

Pasalnya, dikutip GridHot.ID dari akun Instagram @nasaearth yang mengunggah sebuah potret pulau Sulawesi pada 10 Agustus 2019, NASA menuliskan kekagumannya pada pulau indah milik Indonesia tersebut.

"Matahari terbit, matahari terbit, nampak seperti pagi hari di matamu.

Baca Juga: Usai Uji Coba Rudal, Perdana Menteri India Klaim Negeri

Stasiun Luar Angkasa Internasional sedang melintasi khatulistiwa ketika seorang astronot melihat ke timur dan mengambil foto ini tepat setelah matahari terbit.

Daratan yang dipisahkan oleh cahaya mentari pagi adalah semenanjung utara pulau Sulawesi Indonesia.

Area yang lebih gelap di bagian bawah foto menandai tepi garis siang-malam, juga dikenal sebagai terminator.

Indonesia terletak di wilayah dunia yang berawan. Di latar depan gambar, awan melemparkan bayangan panjang saat sinar matahari menyerang pada sudut rendah.

Baca Juga: 197 Hari Berada di Luar Angkasa, Astronot Ini Alami Kesulitan Berjalan Saat Kembali ke Bumi

Ke arah cakrawala, awan melemparkan bayangan yang lebih pendek di mana Matahari sudah lebih tinggi di langit.

Para ilmuwan yang bekerja dengan foto-foto astronot mempraktekkan dengan baik dalam hal mengidentifikasi tempat-tempat di Bumi melalui perspektif seorang astronot yang melihat keluar dari ISS.

Namun, wilayah yang berawan secara konsisten lebih sulit untuk dikenali.

Cahaya mentari membantu dengan menyoroti garis pantai yang sering dikaburkan oleh awan dan aerosol.

Baca Juga: Sering Diejek Tak Jantan Oleh Tetangga, Bujang Lapuk Asal Sulawesi Nekat Jalani Cinta Terlarang dan Hamili Adik Kandungnya Hingga Punya Tiga Anak

Namun, awan yang sama itulah yang menginspirasi astronot untuk menangkap pemandangan ini," tulis akun @nasaearth seperti dikutip.

Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA), menyebut Pulau Sulawesi khususnya bagian selatan dan tenggara, termasuk wilayah yang paling banyak diselimuti awan di dunia.

Sebuah foto ruang angkasa dari laman resmi NASA yang dilansir akhir Juli 2019, lalu mengungkapkan "indahnya" foto kumparan awan di atas pulau berbentuk huruf "K" ini.

Foto yang diabadikan 19 Mei 2019 oleh satu dari 53 crew International Space Station (ISS) dari Tim Earth Observations Facility and the Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center, menggambarkan kilauan cahaya matahari dari timur, yang berpendar di semenanjung (peninsula) tenggara Pulau Sulawesi.

Baca Juga: Calon Suami Tak Kuat Bayar Uang Panaik Rp 15 Juta, Gadis Sulawesi Selatan Nekat Tenggak Racun Usai Lamaran Sang Kekasih Ditolak

Foto diabadikan sekitar pukul 05.15 WITA atau menjelang matahari terbit.

"Sulawesi termasuk wilayah paling berawan di dunia, Bagian yang gelap adalah lintasan perubahan antara siang dan malam atau dikenal dengan Terminator," demikian kutipan caption gambar NASA itu.

Awan Terminator Sulawesi
earthobservatory.nasa.

Awan Terminator Sulawesi

Seorang ilmuan bumi yang ikut dalam misi ruang angkasa NASA khusus di lintasan Khatulistiwa ini,menyebut awan terminator di pulau Sulawesi paling mudah diidentifikasi, karena bentuk lima peninsula (semenanjung) di dunia.

Baca Juga: Pakai HP Saat Dicharge, Ibu dari Sulawesi Selatan Ini Kena Getahnya Saat HPnya Meledak!

"Pulaunya unik, berada persis di garis khatulistiwa, namun sayang pergeraa. awannya paling sulit diidentifikasi bentuknya,"

Gugusan pegunungan di tengah pulau, Bawakaraeng, Latimojong, Gandadewata, Lompobattang, dan langsung diapit dua samudera besar dunia, adalah salah satu ciri geografi yang khas di bumi.

Sementara itu, dikutip dari Tribun Makassar, Juru Bicara Wapres Husain Abdullah, yang mengunggah foto dan tautan NASA itu, Minggu (11/8/2019), menyebut; foto ini sebagai "catatan bersejarah" tentang kondisi alam Sulsel dari luar angkasa.

"Ini milestone Sulawesi Selatan yang harus diabadikan media lokal," kata Husain, yang juga dosen Hubungan Internasional FISIP Unhas, Makassar ini, kepada Tribun.

Fotografer Astronaut (ISS059-E-67875)mengabadikan gambar Terminator itu dengan kamera DSLR, Nikon D5, dengan lensa 58 mm.

Baca Juga: Beredar Video Hujan Es Disertai Puting Beliung di Sulawesi Selatan, Kursi-kursi Ambruk Tertiup Angin

Foto yang diabadikan 19 Mei 2019 oleh satu dari 53 crew International Space Station (ISS) dari Tim Earth Observations Facility and the Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center, menggambarkan kilauan cahaya matahari dari timur, yang berpendar di semenanjung (peninsula) tenggara Pulau Sulawesi.
earthobservatory.nasa

Foto yang diabadikan 19 Mei 2019 oleh satu dari 53 crew International Space Station (ISS) dari Tim Earth Observations Facility and the Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center, menggambarkan kilauan cahaya matahari dari timur, yang berpendar di semenanjung (peninsula) tenggara Pulau Sulawesi.

Jenis kamera dan lensa mutakhir ini adalah, salah satu fasilitas penginderaan ruang luar angkasa milik ISS Crew Earth Observations Facility and the Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center.

Pengambilan Gambar disetting low angle membuat kesan dramatis pada pendaran awan awan, yang memberi efek "jurang" angkasa.

Klip Foto yang diberi caption oleh Andrea Meado, staf Jacobs Technology, JETS Contract at NASA-JSC ini diberi judul Gateway to Astronaut Photography of Earth.

Baca Juga: Begini Meriahnya Pernikahan Nenek 65 Tahun dengan Lajang 20 Tahun di Sulawesi Selatan

Dilaman ini juga menyebutkan bentangan awan pembeda siang dan malam (terminator) ini termasuk terIndah di dunia, kerena berada di lintasan garis khatulistiwa (equator), pemisah selatan dan utara bumi.

Di laman ini, juga menjelaskan misi ruang angkasa International Space Station Program, senantiasa menyediakan peralatan perekaman bumi yang paling canggih.

ISS adalah laboratorium ruang angkasa terlengkap yang aktif dalam 2 dekade terakhir. Pemutakhiran teknologi dilakukan tiap dua tahun, atau tiap misi ilmiah.

ISS sengaja mengunduh gambar-gambar spekatakuler bumi beresolusi tinggi dn bisa diunduh gratis, untuk jadi rujukan ilmuwan publik.(*)

Source :InstagramTribun Timur

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x