Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Jam Sebelum Pecah Kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Beredar Pesan Berantai Penurunan Pasukan di Sorong: Teman-teman Jangan Tidur Cepat

Nicolaus - Rabu, 21 Agustus 2019 | 18:13
Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi.
Dok. Instagram @makassar_jobb.

Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Buntut kerusuhan di Papua masih berlangsung hingga hari ini.

Setelah kerusuhan pecah di Manokwari, kini kerusuhan berlanjut di Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019).

Para massa anarkis kembali melakukan pembakaran kios yang berada di Pasar Fakfak dan jalan menuju pasar.

Baca Juga: Kini Jadi Penyanyi Legendaris Hingga Berjuluk God Father of Broken Heart, Siapa Sangka Didi Kempot Dulunya Pengamen yang Tinggal dekat Kandang Kambing, Sosok Bu Yoto Ada di Balik Perjalanan Karier Sang Maestro

Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Mathias Krey mengatakan aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.

"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jayapura, Papua.

Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) Goliath Tabuni turut mengomentari pecahnya kerusuhan di Kabupaten Fakfak.

Baca Juga: Gubernur Papua Sebut-sebut Nama Gus Dur dalam Percakapannya dengan Khofifah Lewat Sambungan Telepon, Ini 3 Alasan Mengapa Abdurahman Wahid Sangat Dicintai Warga Papua

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter @goliathtabuni pada 21 Agustus 2019 yang mengunggah sebuah postingan mengomentari ihwan berkibarnya bendera Bintang Kejora.

"Aksi di Fakfak sikapi Rasisme, Bendera BK (baca: Bintang Kejora) berkibar; Tapi ini yang terjadi," tulis akun @anginselatanopm yang kemudian dikomentari oleh Goliath Tabuni.

"Berkibarlah dan jajalah benderaku Bintang Kejora lawan kolonial Indonesia. Fight to Indonesian Colonialism," tulis akun @goliathtabuni seperti dikutip GridHot.ID.

Goliat N. Tabuni sendiri berpangkat Jenderal yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM.

Baca Juga: Tingkah Aneh Bocah 11 Tahun Asal Cianjur, Suka Mainan Hewan Secara Tak Wajar, Ular dan Kodok Digigitnya Sampai Mati, Tak Jarang Ayam Serta Kucing Tetangga Jadi Sasaran

Tentara TPNPB OPM dan kerusuhan di Kabupaten Fakfak
Twitter @goliahtabuni/Facebook Gunawan Pally

Tentara TPNPB OPM dan kerusuhan di Kabupaten Fakfak

Sementara itu, lima jam sebelum pecahnya kerusuhan di Fakfak, beredar pesan berantai yang menyinggung soal penurunan pasukan di Sorong.

Pesan itu tersebar melalui akun sebuah postingan akun Twitter @WellipPrai.

Dalam postingan tersebut tertulis "Perhatian buat semua teman-teman orang papua untuk saat ini berhati-hati dan jangan tidur cepat karena di kota sorong pasukan sudah turun kurang lebih 9000.000 ribuh pasukan manokwari, jayapura dan kota-kota lain di papua belum ada info, harap sebarkan agar semua waspada."

Postingan akun Twitter @WellipPrai
akun Twitter @WellipPrai

Postingan akun Twitter @WellipPrai

Baca Juga: Wajahnya Hancur Disiram Air Keras Saat Hari Ulang Tahun, Setahun Kemudian Model Cantik Tersebut Pamerkan Parasnya di Depan Kamera, Bikin Publik Terpana

Selain menulis pesan melalui tweetnya, ia juga menyertakan beberapa gambar yang memicu tindak rasisme pada warga papua.

Si pemosting juga menyertakan gambar bendera bintang kejora di akhir postingannya.

Diketahui dari biodata Twitternya pemilik akun @WellipPrai merupakan Diplomat-Pemerintah Republik Papua Barat dan Perwakilan Asia Pasifik untuk Bapak Jacob Prai-Pendiri OPM & Penggerak Utama Bangsa Papua Barat.

Melansir dari Tribratanews, untuk mengatasi kerusuhan ini, Kapolda Papua Barat, Brigjen. Pol. Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si., menjelaskan, ada penambahan 600 pasukan di Manokwari dan Sorong pasca kerusuhan yang terjadi pada Senin (19/8/2018).

Baca Juga: Laura Lee, Runner Up Ajang Kecantikan Singapura yang Buat Banyak Orang Tak Percaya, Ternyata Nenek Bercucu 5 yang Sudah Tak Lagi Muda

Penambahan pasukan untuk penjagaan rusuh Papua.
Tribratanews

Penambahan pasukan untuk penjagaan rusuh Papua.

Penambahan personel dilakukan guna menjaga sejumlah objek vital, meski situasi sudah kondusif.

“Penambahan pasukan ini untuk lebih meyakinkan pengamanan objek-objek vital yang ada di Papua Barat, agar kejadian kemarin tidak terulang lagi,” jelas Kapolda Papua Barat, Selasa (20/8/2019) malam.

Kapolda menjelaskan, pasukan BKO Brimob yang didatangkan berasal dari Polda Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Bali.

Baca Juga: Nasib Malang Mantan Petinju Muda Indonesia, Sabet Beberapa Gelar Juara Internasional Kini Pilih Banting Setir Jadi Kuli Bangunan, Alasannya Bikin Haru

Jumlah dari pasukan tersebut ada 6 SST atau 600 personel yang dibagi menjadi 4 SST di Manokwari dan 2 SST di Sorong.

Menurut Kapolda, penambahan BKO Brimob 4 SSK di Manokwari ini bukan karena Manokwari tidak aman.

Namun, hanya untuk mengantisipasi agar situasi tetap aman dan kondusif.

Sementara untuk Sorong ditempatkan BKO Brimob 2 SSK, karena di wilayah itu akan didukung dari Mako Armada III, Pasukan Marinir III, Korem 171 dan Lantamal XIV.

Baca Juga: Viral, Pernikahan Kakek 83 Tahun dengan Gadis Berumur 27 Tahun di Tegal, Kemesraannya Bikin Iri Netizen: Resepnya Apa Mbah Bisa Dapat Wanita Muda?

Ilustrasi pemblokiran jalan karena kerusuhan di Manokwari, kemarin (19/8/2019).
Pontianak.tribunnews.com

Ilustrasi pemblokiran jalan karena kerusuhan di Manokwari, kemarin (19/8/2019).

“Untuk di Sorong memang masih ada kumpulan massa yang sengaja memancing petugas, dan juga berusaha untuk masuk ke kantor wali kota. Namun, hal itu berhasil dicegah,” jelas Jenderal Bintang Satu itu.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/19) kemarin.

Kerusuhan dipicu oleh dugaan rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Mengabdi di Pedalaman Papua, Diana Cristiana Terkejut Saat Pertama Kali Datang, Muridnya Lebih Kenal Bendera Bintang Kejora Daripada Merah Putih

Dalam peristiwa itu, gedung DPRD Papua Barat dan kantor Majelis Rakyat Papua dibakar massa.

Sejumlah jalan utama di Kota Manokwari juga ditutup.(*)

Source : Twitter Tribratanews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x