Karena rasa mindernya, Emen memilih lebih banyak di rumah.
"Kadang ada dia main-main sama teman-teman sebayanya. Tapi dia agak minder, mungkin karena badannya yang besar," kata Joko.
Akhirnya Emen lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di rumah.
Meskipun tumbuh tak seperti remaja pada umumnya, kedua orang tua Emen tetap bersyukur memiliki anak yang unik.
Apalagi belakangan banyak yang datang ke rumahnya untuk menjenguk dan berkenalan dengan Emen.
"Ya, saya bersyukur apa yang diberikan Allah SWT," ucap Joko.
Tinggi dari Emen sementara ini telah mengalahkan orang-orang tertinggi di dunia seperti dua atlet basket legendaris Internasional Yao Ming dengan tinggi 2,29 m dan Shaquille O'Nail dengan tinggi 2,16 m.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar