"Iya, boleh ibu minum," lanjut polwan seraya meminum sebotol miras.
"Ini 19 persen, 19 persen," ujar seorang wanita dari balik kerumunan massa.
"Oke, boleh ya, ibu minum ya, ibu sebut dulu dalam nama tuhan Yesus ya, ibu tidak punya niat untuk menjatuhkan adik-adik dan lain sebagainya, tidak sama sekali. Tidak, sama sekali. Ibu hanya mau, mengajak adik-adik untuk segar, menjaga kondusifitas dalam aksi, itu saja. Tidak ada untuk menjatuhkan adik-adik. Kalau pasti, ibu akan dihukum sama tuhan, dihukum oleh pimpinan, ya adik-adik ya," ujar Polwan tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan pemberian dan pengiriman minuman keras ke asrama mahasiswa Papua oleh anggota polisi, bukan mewakili Polri.
"Dapat dipastikan Polda Jabar saat ini memeriksa oknum polisi yang berikan minuman kepada warga Papua di Bandung dan bukan mewakili Polri, tapi pribadi yang bersangkutan," ujar Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews.com, Kamis (22/8/2019).
Miles, salah seorang mahasiswa asal Papua, menuturkan kronologipemberian minuman keras di asrama mahasiswa.
Awalnya, Miles tengah menyiapkan kebutuhan konsumsi bersama beberapa rekannya di Asrama Papua, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Kamis (22/9/2019) siang.
Saat itu, Miles tengah memasak untuk teman-temannya yang tengah melakukan aksi solidaritas di Gedung Sate, Jalan Diponegoro.