Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Upacara pemakaman almarhum Ipda Erwin Yudha anggota polisi yang menjadi korban pembakaran massa saat aksi demo mahasiswa Cianjur telah dilaksanakan Senin, (26/8/2019).
Pemakaman dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur siang hari.
Dikutip dari Tribun Jabar, Ipda Erwin meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dini hari tadi, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 01.30 WIB.
Sejumlah pelayat dari anggota kepolisian dan juga keluarga pun mengiring kepergian jenazah Ipda Erwin.
Tentu tragedi ini meninggalkan luka yang membekas bagi keluarga yang ditinggalkan.
Salah satu anggota keluarga yang merasa sangat kehilangan sosok Ipda Erwin adalah sang putra.
Melansir dari TribunCirebon.com Selasa (27/8/2019), anak almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa yang melempar bensin dan mengakibatkan ayahnya terbakar.
Awalnya setelah mengetahui sang ayah menjadi korban pembakaran massa, ia sangat merasa dendam dan ingin membalas perlakuan si pelaku.
Namun rasa dendam itu kini sirna dan sudah diikhlaskan Erik.
Kini ia memilih mendoakan almarhum ayahnya supaya masuk surga dan diampuni segala dosanya.
"Pertama setelah kejadian sempat ada rasa dendam, namun kini saya sudah ikhlas, saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi yang maha kuasa dan diampuni segala dosanya," ujar Erik ditemui di area pemakaman Taman Makam Pahlawan Cikaret, Senin (26/8).
Erik belakangan ini sering menungguni almarhum ayahnya saat di rumah sakit.
Ia yang baru saja menyelesaikan perkuliahannya banyak waktu luang untuk menunggu dan mendampingi sang ayah saat dirawat.
"Selama 11 hari saya menemani ayah, di rumah sakit," kata Erik.
Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak mendengar ayahnya berkata apapun.
Erik pun tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.
"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.
Tak jauh dari Erik, sang ibu, Sukarni (46), terlihat di pemakaman.
Istri tercinta masih terlihat sangat bersedih.
Matanya sembab dan beberapa kerabat terpaksa terus membopongnya.
Adik Erik, Adinda Dini Wulandari (18), terus duduk berada dekat dengan sang ibu.
Usai upacara pemakaman selesai, keluarga pun kembali menghampiri makam untuk berdoa.
Paman almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Letkol Eri Winardi, menanti itikad baik dari keluarga para tersangka untuk bersilaturahmi.
Ia mengatakan, jika ada kekhawatiran atau ketakutan maka didampingi oleh pihak aparat pun boleh dilakukan.
Ia meyakini keluarga Erwin terbuka dan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk kasus hukumnya.
"Keluarga menanti itikad baik dari para keluarga tersangka, didampingi pun tidak apa-apa," ujar Eri di area Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur, Senin (26/8).
Eri mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib soal urusan hukum.
Namun ia belum melihat ada keluarga dari mahasiswa datang ke rumah keponakannya tersebut.
"Sekarang sudah ikhlas, keluarga almarhum saya melihat tak menuntut apapun, malah terbuka untuk urusan yang baik," kata Eri.
Eri mengatakan, keponakannya tersebut hidup sederhana terlihat dari rumah yang ia miliki bersama keluarganya.
"Bisa dilihat, ia polisi yang hidup sederhana bersama dengan keluarganya," kata Eri.(*)